Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Jisoo berjalan menuju kedai, namun ia bertemu dengan nenek, Jennie, dan seorang pria yang juga mengarah pulang. Tak ambil pusing Jisoo segera menghampiri Jennie, memberi salam pada nenek, juga pria asing baginya.
"Selamat sore, nek, Jen"
"Eonni.." Jennie menyambutnya dengan riang.
"Jen, sudah mau pulang?" sapa Jisoo, Siwon hanya mengangguk, nenek mengusap lengan Jisoo.
"Kau sudah pulang juga nak?"
"Ahm, iya nek. Kebetulan Jisoo bebas lembur lagi hari ini"
"Dahaengida, kita makan di rumah ya?"
"Em" Jisoo mengangguk dengan manis, kemudian melanjutkan kalimatnya. "Kita semua akan pulang?"
"Em, kami akan segera pulang"
"Dengan pria itu juga?" - Jisoo.
"Ahm, tadi aku melihat Lisa pulang lebih dulu"
"Hm" Jennie kembali mengingat Lisa.
"Dia siapa, Jen?" tanya Jisoo, karena Siwon terlihat berbicara dengan nenek, membuat jalan keakraban di antaranya.
"Siwon sunbaenim"
"Bukan pacarmu 'kan?"
"Aniya, mana ada aku berpacaran, kehidupanku saja masih rumit"
"Syukurlah kalau bukan"
"Kenapa memangnya eonni?" Mereka masih berbisik-bisik sembari berjalan, sementara Siwon dan nenek berjalan lebih dulu di depan.
"Aku merasakan aura negatif dalam dirinya. Hati-hati ya Jen?"
"Iya eonni, kami tidak lebih dari sebatas rekan guru di sekolah"
"Lisa juga kenal padanya?"
"Sepertinya iya. Tiba-tiba kau membahas Lisa. Kalian bertemu?"
"Em, Lisa nampak melamun saat berjalan pulang"
"Sungguh? Kenapa? Kenapa dia bisa melamun? Bagaimana kalau dia tidak fokus dalam perjalanannya? Eoh eonni, kau punya nomornya?"
"Tidak Jen, aku belum memilikinya. Memangnya kau tidak memilikinya juga?"
"Aku juga lupa tidak memintanya"
"Ya ampun Jennie, kau ini wali kelasnya"
"Eonni, kau tahu rumahnya 'kan kemarin?" Jennie menghentikan langkahnya sejenak, menahan lengan Jisoo hingga keduanya berhenti dan berbincang.
