23.🔹

1.7K 186 17
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

"Aku agak protes saat bermain basket dan melihatmu pergi. Kenapa? Bukannya sebelumnya kau melihatku?" tanya Lisa, Jennie pun menjawabnya.

"Aku bingung dengan perasaanku, Li. Aneh sekali aku begitu tidak suka saat melihatmu minum dengan botol yang sama dengan Rose, padahal aku tahu kalian sudah bersahabat sejak lama"

"Itu artinya kau cemburu sayang. Maafkan aku hm? Lain kali aku tidak akan minum dari botol yang sama dengan orang lain lagi selain denganmu"

Jennie mengangguk, dan melihat pemberhentian selanjutnya di mana ia akan turun untuk membeli sesuatu.

Keduanya turun di halte dekat toserba tersebut. Merasa halte masih jauh dari tempat berjualan nenek, Lisa pun bertanya pada Jennie.

"Kita tidak turun di halte dekat kedai nenek?"

"Tidak, hari ini aku harus belanja untuk kebutuhanku dan nenek di rumah"

"Ahh.. Kalau begitu biar aku temani hm?"

"Em, gomawo"

"Dengan senang hati sayang" ucap Lisa, mereka berjalan menuju toserba.

Di dalam toserba, Jennie mengambil berbagai hal untuk kebutuhannya selama satu bulan. Maklum gajinya baru ditransfer tadi pagi, sehingga ia pun cepat-cepat membelanjakan kebutuhan bulanannya daripada nanti terlalu banyak acara, dan gajinya tidak terasa akan cepat menipis.

Lisa sebagai orang yang menemani kekasihnya belanja itu membantu Jennie mendorong troli yang kini sudah terisi oleh sebagian kebutuhan Jennie. Ia bahkan mengambil apa yang sempat Jennie pegang, namun Jennie simpan kembali karena harganya yang cukup mahal.

Begitu tiba di kasir, Jennie melihat beberapa barang mahal yang sempat ia lihat, dan melihat lonjakan harga sebelumnya menjadi lebih mahal total belanjaan yang harus ia bayar.

Jennie mengeluarkan dompetnya untuk mengambil kredit card, namun dengan cepat Lisa menscan QR pada kasir itu lebih dulu, dan membawa belanjaan Jennie.

"Li?"

"Ya?"

"Berhenti"

"Kenapa sayang?"

"Li, itu belanjaanku, kau tidak perlu membayarnya. Mana nomor rekeningmu, aku harus mengembalikan semua totalnya"

"Jennie, cintaku tidak diukur dari nominal. Begini maksudku, selagi aku ada, aku tidak akan perhitungan padamu. Apa pun yang kau butuhkan, kita dapatkan bersama hm?"

"Lisa, aku tidak mau belanja denganmu lagi"

"Tapi aku ingin selalu belanja denganmu. Sudah, ayo sayang, kita jalan. Aku juga sudah pesan taksi tadi"

SSAEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang