Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Setibanya di rumah. Lisa mendapatkan telpon, balasan pesan dari Jennie, namun ia tidak membacanya karena handphonenya ada di mobil. Ia turun dan langsung menuju kamarnya tanpa menghiraukan Eunseo yang memperhatikannya, menahannya, juga bertanya padanya.
"Eonni? Kenapa kau basah kuyup? Bukannya kau membawa payung di bagasi mobil?"
Brug!
Lisa tidak menjawabnya, dan masuk ke dalam kamarnya begitu saja. Eunseo di luar nampak merasa khawatir akan kakak perempuannya itu. Ia pergi ke dapur dan membuat coklat panas karena hujan masih turun di tengah malam yang semakin dingin.
Tok tok tok tok!
"Lisa eonni? Kau mau coklat hangat? Aku membuatkannya untukmu"
"Tidak, untukmu saja. Aku akan istirahat, Eunseo"
"Ahm, arasseo. Jalja eonni. Semoga kau baik-baik saja" ucap Eunseo, ia memperhatikan coklatnya dengan raut yang sedih.
###
Jennie melihat beberapa notif panggilan dari Lisa setelah handphonenya kembali menyala. Ia merasa bersalah karena sejak acara makan malam dimulai, handphonenya tidak ia pegang dan mengabaikan panggilan-panggilan dari kekasihnya.
"Lisa pasti marah padaku, sampai tidak membaca satu pun pesan-pesan dariku" ungkapnya, lalu menaiki taksi yang sudah ia pesan.
Dalam perjalanan pikirannya terus mengarah pada Lisa, bagaimana jika Lisa menjemputnya? Bagaimana jika Lisa ada di sana untuknya? Jennie sudah tidak punya fokus pada yang lain, pikirnya tak bercabang selain pada Lisa.
"Agashhi, kita sudah sampai" ucap pak supir setelah 15 menit perjalanan. Jennie masih melamun memikirkan Lisa. "Maaf agashhi, kita sudah sampai di tujuan" ucap pak supir sekali lagi, dan Jennie menyadarinya kali ini.
"Ah, iya pak. Maaf. Terima kasih banyak" ucap Jennie, lalu bersiap berlari, karena ia tidak membawa payung.
Jennie berlari dengan menggunakan tasnya sebagai payung. Ia tiba di rumah tepat pada pukul 23.30 malam.
"Lisa masih belum membaca pesanku. Hm.. Aku akan bertanya padanya besok" ucapnya, lalu pergi untuk membersihkan diri dan istirahat.
###
Pagi tiba.
Di sekolah masih sama, belum berganti musim, namun cuaca tidak bisa ditebak. Pagi-pagi turun hujan membuat beberapa anak-anak tak menyangka, kalau mereka harus sedia payung dan jas hujan di waktu sepagi ini.
Begitu pun dengan para guru yang jarang sedia membawa payung. Untungnya Jennie membawanya hari ini, sehingga ia pun dapat menghindari tetesan hujan yang mungkin dapat membasahi dirinya.