45.🔹

1.3K 173 6
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Jennie merasa nyaman begitu ia mendapatkan kembali pelukan yang selalu ia rindukan. Dalam dekapan lembut tubuh yang telah beranjak dewasa, kini Jennie dapat menumpahkan segala luka, mengobati segala sakit, meratapi dirinya yang hampir putus asa.

"Ceritakan perlahan yang ingin kau luapkan hm? Tumpahkan segalanya padaku"

"Li, aku tidak tahu kalau selama ini nenek banyak sekali menyimpan rahasia dariku. Nenek pergi sendirian tanpa aku temani di saat-saat terakhirnya. Tubuhnya yang mulai keriput masih sempat menikmati indahnya bunga mawar biru di taman yang sering kita lewati. Setelah aku tiba, nenek sudah tidak bernyawa lagi Li.. Hiks.. Kenapa nenek tidak menyampaikan apa pun padaku? Bahkan tidak ada obrolan serius antara aku dan nenek di hari itu.. Hiks.."

Lisa menanggapi cerita kekasihnya dengan usapan lembut yang menghangatkan. Ia mengangguk, ikut menangis, mengecup Jennie sebagai treatment terbaiknya.

"Kita memang tidak akan pernah tahu kapan kita harus kembali, sayang. Dan aku yakin, nenek menyimpan rahasia darimu juga tidak lain tanpa sebuah alasan bagi nenek. Nenek punya alasan agar kau tidak mengetahuinya, dan niat nenek pasti tidak ingin membuat cucunya terluka atau mengkhawatirkannya"

"Hiks.. Em.. Hiks.. Nenek.."

"Kita do'akan nenek, semoga nenek bahagia di sana, dan kembali menjadi sosok yang baik seperti pribadinya"

"Heem hon. Dan kau tahu, apa rahasia yang nenek sembunyikan dariku?"

"Apa sayang? Perlahan hm? Minum dulu" kini Jennie nampak seperti seorang murid, dan Lisalah yang menjadi gurunya, karena Lisa terlihat lebih dewasa dari dirinya.

Beberapa minggu terpisah dari Jennie membuat Lisa semakin mempelajari apa itu dewasa. Tubuhnya kini dibalut dengan dasar-dasar kehidupan, pikirannya diselimuti oleh tanggung jawab yang besar, langkahnya ditangguhi oleh kebijaksanaan. Namun pada dasarnya sifat manja Lisa pada Jennie pun tidak akan pernah hilang. Seutuhnya hanya Jennie tempat Lisa bisa merasa pulang.

Sembari terus menangis di pelukan kekasihnya, Jennie melanjutkan untuk menumpahkan semua unek-uneknya yang selama ini tidak mampu ia ceritakan pada siapapun selain kepada Lisa.

"Nenek menyembunyikan sakit yang dideritanya selama ini dariku. Aku tidak tahu kalau medis tidak mengatakannya padaku tentang kematian nenek. Hiks.. Nenek menderita kanker perut yang sudah dideritanya selama dua tahun ini, Li. Dan aku sama sekali tidak pernah mengetahuinya"

"Jujur saja sayang, nenek memang tidak terlihat seperti memiliki keluhan sakit seperti yang medis sebutkan. Aku saja baru mengetahui ini darimu. Bagaimana pun itu, yang terjadi telah terjadi, dan kuharap kita mampu melewatinya dengan tabah. Aku merasakan kehilangan yang amat mendalam, karena sebelum aku pergi, nenek berpesan padaku untuk selalu menjagamu meski dalam keadaan jauh. Nenek memintaku untuk tidak membuatmu sedih dan menangis kecuali atas kebahagiaan. Nenek menitipkan segala kebahagiaan hanya untukmu sayang"

SSAEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang