Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
Lisa POV🌸
Aku memutuskan untuk membawa Jennie ke London setelah menikahinya. Kugelar acara sesegera mungkin karena memang demi mempersingkat waktu, juga agar Jennie tidak berlarut dalam kesedihan pasca ditinggal nenek.
Pernikahan sederhana yang berkesan akan kami kenang selamanya. Janjiku kepada nenek, janjiku kepada ayah, mendiang ibu, mendiang mertuaku meskipun kami belum sempat bertemu, itu akan aku tepati.
Mendatangi makam mereka sebelum aku menikahi Jennie adalah momen yang begitu mengharukan yang pasti akan selalu kami kenang. Seandainya ibu melihatku menikah dengan orang yang kucintai, dan seandainya kami bisa bertemu sekali saja dengan kalian yang telah mendahului. Ibu, aku mencintaimu, terima kasih sudah melahirkanku. Nanti kita bertemu lagi bu..
Aku sudah berjanji kepada keluargaku dan juga Jennie, bahwa setelah studyku selesai nanti, aku akan mengizinkan Jennie melakukan segala yang dia inginkan. Dan perihal keturunan, kami juga akan merencanakannya di masa depan.
Kini sudah waktunya aku dan Jennie fokus pada pernikahan kami, sebab tidak ada yang mudah saat memulai. Baik Jennie maupun aku, kami masih sama-sama belajar dalam hal berumah tangga.
Kini Jennie dan aku sudah berada di London, dengan perasaan yang kami rangkai dengan sempurna, semoga kami bisa selalu melewati segala hal bersama-sama dalam keadaan yang sebaik-baiknya.
🌸🌸🌸
❄
Pindah ke London bukanlah solusi yang tepat bagi hubungan pasangan muda yang baru menikah itu, namun tinggal satu atap adalah segala awal menuju kebersamaan yang lebih lekat.
Sudah satu pekan mereka berada di London, dan baru kali ini, istrinya itu Lisa ajak jalan-jalan berkeliling halaman rumah sementara Lisa di sana.
"Katakan padaku segala hal yang mungkin saja membuatmu merasa tidak nyaman hm? Aku akan memperbaikinya untukmu" ucap Lisa, usapan pada genggaman tangan mereka semakin hangat. Jennie mengangguk dan menghirup udara di sekitar rumah.
"Ada berapa rumah di sekitar sini hon?"
"Yang kuketahui selama ini baru dua belas rumah per kompleksnya. Ada sekitar 10 kompleks. Mungkin kalau di daerah lain ada yang lebih, dan ada yang lebih sedikit dari di sini"
"Emh.. Tapi semua rumahnya terlihat nyaman dan begitu sepi. Sama seperti yang kita tinggali"
"Benar sayang. Orang-orang di sini punya kehidupan privasi yang tertutup, masing-masing, seperti layaknya di Korea"
"Hm.. Kemungkinan besar kita tidak akan bertemu atau saling menyapa tetangga?"
"Sepertinya"