"Morning."
Pagi itu Ody menyapa para staff nya yang sedang berkumpul di kubikel Ardit. Entah apa yang sedang mereka bicarakan, paling gosip selebritas terhangat, pikir Ody. Ody tidak pernah marah karena pemandangan seperti ini rutin dilakukan mereka setiap hari. Seketika mereka menegakkan tubuhnya menghadap Ody yang semula membungkuk di hadapan laptop Ardit.
"Morning, Bu Ody." Ardit langsung beranjak dari kursinya lalu memberikan senyuman terbaik pada Ody, meski Ody hanya membalasnya dengan senyum kecil.
"Morning, Bu Ody." Staff Ody lainnya langsung sigap menyapa Ody dengan serempak, bak paduan suara. Ody hanya menganggukkan kepala lalu mendorong pintu kaca ruangannya. Jany, sekertaris Ody menyusulnya masuk.
"Apa Ibu sudah sarapan?"
"Sudah."
"Ini berkas yang kemarin Ibu minta."
"Okay thanks. By the way, apa yang membuat mereka berkumpul di kubikel Ardit sepagi ini?"
"Oh...itu...dari yang saya dengar, akan ada board of commissioners yang baru."
"Oh ya? Siapa?"
"Saya belum tahu persis bu. Tetapi yang jelas, sudah menjadi headline news pagi ini bahwa Pak Rusdi resmi dijadikan tersangka kasus suap."
"Hmmmmm...okay. Terimakasih informasinya Jany."
"Cloudyra Khalisa !!" Ody dan Jany dikejutkan oleh suara Thalita dari pintu seraya Jany meminta izin untuk meninggalkan ruangan Ody. Ody memutar bola matanya, melihat Thalita yang begitu tergesa duduk dihadapannya.
"What's wrong with you? Terlalu pagi untuk bicara dengan nada setinggi itu."
"Pak Rusdi sudah resmi menjadi tersangka dan akan ada board of commissioner baru. He's so so so charming !!!"
"Oh ya? Good..."
"Sedatar itu ekspresi kamu?"
"Aku harus seperti apa?"
"Seharusnya kamu lebih excited, Ody. Perusahaan ini butuh pria muda dan charming."
"Percuma jika gak cerdas !"
"Oh bahkan sebelumnya pria itu mantan board of commissioner Victory Bank."
"Wow...Itu sangat epic ! Siapa dia?"
"Nanti kamu juga akan tahu sendiri, bye !" Thalita melengos meninggalkan Ody tanpa menjawab pertanyaannya. Ody mengernyitkan dahi lalu menggelengkan kepalanya heran. Kenapa reaksi Thalita begitu berlebihan?? Apa memang board of commissioner barunya se charming itu???
Ody menarik diri dari lamunannya saat mendengar suara intercomnya berbunyi, Ody berdeham dan segera menjawabnya.
"Cloudyra Khalisa, selamat pagi?"
"Cloudyra, bisa keruangan saya sekarang?"
"Baik Pak."
***
"Kamu harus mempersiapkan presscon untuk perkenalan board of commissioner baru pada hari Rabu, 22 Januari jam 9 pagi. Tolong undang media untuk menghadiri acara ini. Masih ada waktu sekitar 5 hari lagi, kan?"
"Baik Pak." Ody mengangguk mengerti sambil mencatat instruksi dari Pak Devon, Chief Human Resources Officer di Victory Group.
"Saya akan langsung berkordinasi dengan kamu karena Pak Fariz kemungkinan baru akan kembali minggu depan."
"Baik Pak." Ody menahan diri untuk tidak mendengus mendengar nama bos nya di sebut. Hmmmm sudah 1 minggu ini dia berlibur ke Amerika dengan keluarganya hingga membuat Ody kewalahan karena harus bekerja sekaligus menggantikannya. Sejak Bu Maya memutuskan resign tahun lalu dan posisi General Manager kosong, Pak Fariz sebagai Chief Marketing Officer selalu mengandalkan bahkan menumbalkan Ody. Ody menyesali kenapa Pak Fariz tidak mendelegasikan ini pada Thalita.

KAMU SEDANG MEMBACA
Peluh Untuk Pulih
RomanceOdy tak pernah menyangka bisa sedekat ini dengan Noah, senior yang diam-diam dikaguminya sejak SMA. Ody merasa bahagia, seolah mimpinya saat remaja menjadi nyata. Namun, kebahagiaan itu ternyata semu-Noah masih menunggu Nalla, mantan tunangannya yan...