Chapter 30

196 17 1
                                    

Malam itu, Ody menginjakkan kakinya di The Ritz Hotel untuk menghadiri acara pernikahan Barry dengan Nadya. Ya akhirnya Barry dan Nadya menikah setelah berusaha menurunkan ego mereka masing-masing. Nadya memutuskan meninggalkan Paris dan berkarir di Indonesia agar tetap bisa berada disisi Barry. Barry pun berjanji pada Nadya untuk tidak lagi menjadi pria over protective yang seringkali membuat Nadya pusing 7 keliling.

1 bulan yang lalu, Barry mengirimkan wedding invitation nya melalui email dan menghubungi Ody secara langsung, memastikan Ody dapat hadir di hari bahagianya ini. Terang saja, Ody sangat tidak enak hati jika tak hadir, sehingga Ody sengaja mengambil block leave nya selama 10 hari.

Ody berjalan perlahan menuju lift sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh area lobby. Sebenarnya, Ody ketakutan setengah mati untuk menghadiri acara malam ini karena sudah dipastikan dirinya akan bertemu dengan Noah dan keluarganya ! Ody yang sudah 2 tahun ini tidak berkontak apalagi bertemu dengan Noah sangat tidak nyaman jika harus bertemu. Masih terekam jelas dalam ingatan Ody, pertemuan terakhir mereka di kantor VB. Noah begitu dingin dan ketus meski setelah itu bersikap manis dengan mengirim beberapa kotak cokelat favorit Ody.

Memori saat Ody menyerahkan dirinya pada Noah dan tertidur didalam dekapannya hingga pagi pun seolah meminta untuk diingat. Seketika Ody menjadi panas dingin mengingat semuanya. Ody berdoa dalam hati, semoga dirinya tidak berpapasan apalagi hingga bicara dengan Noah karena Ody berkeyakinan bahwa ballroom The Ritz Hotel itu sangat luas, sehingga kesempatannya bertemu dengan Noah sangat sedikit. Belum lagi sepertinya cukup banyak juga tamu yang hadir disana.

Ody mempercepat langkahnya menuju pintu ballroom yang terbuka lebar. Seorang Wedding Organizer mengantarkan Ody menuju tempat duduknya yang bertuliskan Cloudyra. Ody sempat tercengang saat tahu ternyata konsep pernikahan Barry dan Nadya lebih pada intimate wedding yang hanya mengundang kurang dari 100 orang saja. Detik itu Ody pasrah jika harus dipertemukan dengan Noah, tapi Ody akan berusaha sebisa mungkin menghindarinya.

Sejauh mata memandang, Ody melihat ada beberapa Chief dan Commissioner VG yang sudah menempati kursinya masing-masing seperti Pak Baron, Pak Fariz, Pak Devon, Pak Dewo dan Pak Adyat beserta istri mereka hingga Ibu Naurra juga suaminya Arruna Anindyo. Selain itu, Ody juga melihat area tempat duduk bertuliskan Danendra Family tepat 3 meter dari hadapannya. Mungkin saja masih aman jika aku duduk disini, bisik Ody dalam hatinya. Acara pun dimulai dan Ody sesekali menundukkan kepala, takut matanya menangkap sosok Noah karena Ody sudah melihat Tante Tania, Om Satya dan Kinar serta Andy hadir disana.

3 jam prosesi pernikahan pun selesai, Ody segera menghampiri Barry dan Nadya di atas stage untuk memberikan selamat. Barry seketika mengembangkan senyumnya saat melihat Ody mendekat. Barry langsung memeluk Ody dengan begitu eratnya.

"Nice to see you, Dy. How's it going?"

"Ya...it's going well..." Ody tersenyum sambil menatap Barry lalu mereka tertawa bersamaan, seolah dapat membaca pikiran masing-masing.

Ody tak menyangka ternyata dirinya begitu merindukan masa-masa bekerja hingga larut malam lalu berdebat karena perbedaan pandangan dengan Barry. Begitu pula dengan Barry, selain merindukan Ody, dirinya juga sangat bersyukur selama 2 tahun tak bertemu, Ody tampak baik-baik saja.

"Well, congratulation, semoga selalu bahagia dan cepat memiliki anak-anak yang cute."

"Thank you so much kamu sudah meluangkan waktu untuk hadir." Barry mengakhiri perkataannya dengan senyum sumringah. Awalnya Barry merasa skeptis Ody akan hadir, tapi kini Ody ada dihadapan matanya dan memberikan selamat.

"Oh iya, kenalkan ini Ody, Nad. Ody mantan partnerku dan sekarang Ody tinggal di Sydney." Barry mengenalkan Ody pada Nadya seraya Nadya menatap Ody dan tersenyum ramah padanya.

Peluh Untuk PulihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang