Sore itu Noah terbangun setelah tertidur sejak siang tadi. Noah merasa sangat kelelahan selepas menempuh lebih dari 22 jam perjalanan menuju Sydney. Noah hendak menemui Ody untuk memintanya hadir pada acara opening branch office VG di New York bulan depan. Noah sengaja tidak mengabari kedatangannya ke Sydney karena dirinya ingin memberikan kejutan untuk Ody. Noah sudah reservasi tempat untuk dinner bersama Ody malam ini.
3 bulan terpisah dengan Ody membuat Noah sangat merindukannya. Meski Noah benar-benar meneror Ody dengan segala macam chat dan panggilan telepon serta video, tetap saja Noah merasa tak cukup karena dirinya selalu membutuhkan sentuhan Ody.
"Ibu Cloudyra ada?"
Noah bicara pada receptionist yang dengan begitu ramah menyapanya. Meskipun Noah sudah beberapa kali melakukan kunjungan ke VB Sydney, namun tidak semua karyawan mengingat dan mengetahui dengan jelas wajah Noah. Terlebih lagi, sore itu Noah memilih untuk mengenakan pakaian casualnya.
"Apa Bapak sudah membuat janji?"
"Belum."
"Untuk keperluan apa?"
"Oh saya hanya ingin bertemu Ibu Cloudyra." Noah berkata santai sementara sang receptionist mengernyitkan dahinya heran, bagaimana bisa seseorang tidak memiliki alasan apapun untuk bertemu Chief Strategy Officer di perusahaan?
"Boleh saya tahu nama Bapak?"
"Noah."
"Oh baik, saya akan hubungi sekertaris Ibu Cloudyra terlebih dahulu. Silakan Bapak menunggu disebelah sana."
Noah mengangguk lalu berjalan menuju sofa dan mendudukkan dirinya disana. Noah tersenyum geli karena betapa sulitnya untuk menemui Ody. Setelah menunggu 10 menit, sang receptionist datang menghampiri Noah.
"Maaf, Pak Noah saya sudah hubungi sekertaris Ibu Cloudyra. Beliau sedang tidak di tempat karena ada meeting di luar."
"Dimana?"
"Maaf saya tidak tahu persis Pak."
"Kira-kira kapan akan kembali?"
"Sekertarisnya mengatakan beliau tidak kembali ke kantor."
"Okay, terimakasih informasinya."
"Apa ada pesan, Pak?"
"Tidak ada, terimakasih."
Noah langsung beranjak meninggalkan VB dan memutuskan untuk mendatangi resto tempat Noah melakukan reservasi. Tiba-tiba saja hati Noah dihinggapi kekhawatiran dan kecurigaan, kira-kira kemana Ody meeting? Dia meeting dengan siapa? Bagaimana bisa dia meeting saat jam dinner dan tanpa sekertarisnya? Atau...receptionist tadi menghubungi kontak pribadi sekertaris Ody?
Ditengah kebingungannya, Noah memutuskan untuk menghubungi Pak Aryo, mungkin saja Pak Aryo tahu Ody sedang meeting dimana dan dengan siapa.
"Ody sedang ada dinner meeting dengan konsultan IT kami, Pak Ben di sebuah restoran Pak. Kebetulan Ody pergi sendiri, tidak didampingi oleh sekertarisnya."
"Oh...Bapak tahu alamatnya? Kebetulan saya ingin membuat surprise untuk Ody."
"Hmmmm okay saya akan kirimkan alamatnya, Pak." Pak Aryo tersenyum penuh makna di ujung telepon dan seketika dirinya tahu bahwa hubungan Ody dan Noah masih berlanjut hingga hari ini.
"Baik, terimakasih banyak Pak Aryo, maaf merepotkan."
Pak Aryo dengan begitu ramah bermurah hati untuk membantu Noah mengirimkan alamat tempat Ody meeting. Noah agak terkejut saat Pak Aryo mengatakan dinner meeting, apakah meetingnya begitu intim hingga harus dinner bersama? Selain itu Noah juga merasa heran karena sekertaris Ody tidak turut serta dalam dinner meeting tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peluh Untuk Pulih
RomanceSelama 29 tahun hidupnya, Cloudyra Khalisa hanya mengagumi bahkan baru benar-benar merasakan jatuh cinta pada seorang pria bernama Danendra Noah, seniornya saat SMA yang sama sekali tidak pernah dikenalnya. 15 tahun berlalu... Secara mengejutkan Ody...