"Jadi...lo sudah tahu tentang Nalla dari Ody?" Barry bertanya setelah mendengar keluh kesah Noah tentang pertengkaran hebatnya dengan Ody semalam.
"Kenapa lo gak pernah ceritakan ini sama gue, Bar?"
"Gue gak bermaksud membuat lo dan Ody bertengkar, No. Gue hanya ingin Ody mengantisipasi jika Nalla mendatangi dia dan mencari lo, ternyata kekhawatiran gue terbukti, kan?"
"Iya...tapi ini masalah gue dan Nalla, seharusnya Ody gak tahu tentang ini."
"She deserve to know, No...karena ini menyangkut lo."
"Tapi ini membuat Ody berasumsi liar tentang gue ! Lo tahu gue sudah mengakhiri hubungan gue dengan Nalla, Bar !"
"Gue sudah jelaskan itu sama Ody, tapi yang terjadi disini Nalla itu merasa belum mengakhiri hubungannya dengan lo. Lo memang sudah putus dengan Nalla tapi menurut gue itu hanya sepihak !"
"Sepihak?"
"Hmmmm...dan selama ini lo diam, lo gak pernah berusaha mencari Nalla untuk bicarakan ini. No wonder, Nalla merasa butuh kepastian akan hubungan kalian."
"Oh shit ! Apa gue salah lagi?"
"Lo masih bisa perbaiki ini..."
"Tapi Ody terlanjur ingin menunda pernikahan ini, Bar..."
"Lo orang yang paling tahu tentang Ody...bicarakan semuanya sama Ody, jangan ada satu hal pun yang lo sembunyikan dari dia. Jangan ada satu kata pun yang terlewat lo sampaikan sama dia." Barry berkata pelan mencoba menasehati Noah yang sedang gusar. Noah menghela nafasnya berat karena bukan hal mudah mengatakan semuanya pada Ody.
"Thank's Bar."
"Deal with your problems before they deal with your happiness, No..."
"Hmmmm...besom gue akan temui Ody. Gue akan biarkan dia tenang dan siap untuk bicara dengan gue."
"Good, kabari jika lo butuh bantuan gue."
"Sure..."
***
Setelah perdebatan hebat kemarin malam yang begitu menyesakkan dada, Noah memutuskan untuk kembali menemui Ody malam ini. Noah sudah merasa lebih tenang setelah siang tadi bicara dengan Barry. Seharian Noah berpikir dengan kepala dingin, dirinya perlahan mengerti maksud Ody. Ody hanya ingin dirinya menyelesaikan hubungan dengan Nalla, karena sejujurnya selama 2 tahun ini Noah memang tidak berniat menjalin komunikasi dengan Nalla untuk benar-benar mengakhiri hubungan mereka.
Selama 2 tahun ini, Noah baru menyadari bahwa Nalla belum pernah menyetujui perpisahan mereka, sesuai dengan apa yang Barry katakan. Meskipun Noah sudah pernah menyampaikan keinginannya untuk berpisah karena sudah merasa putus asa akan hubungan yang mereka jalani. Setelah menghilang dari Nalla, Noah hanya menjalani hidupnya lalu kembali pada Ody tanpa pernah berpikir apapun lagi tentang Nalla. Ya, Noah sudah terlalu membenci Nalla karena pengkhianatan yang telah dilakukannya, hingga Noah tidak mau lagi berurusan dengan Nalla. Tapi siapa yang menyangka Nalla akan mencari Noah seperti sekarang?
Kejadian ini seolah mengembalikan Noah pada ingatan masa lalunya, saat dirinya mencari dan menunggu Nalla karena Nalla menghilang begitu saja tanpa bahasa. Apa yang dikatakan Ody memang benar ! Jika aku tidak menemui Nalla, mungkin dia akan terus menerus mengejarku, bisik Noah dalam hatinya.
Noah terpaku di depan pintu apartement Ody sambil menghela nafasnya berat. Tak mau menghindari Ody terlalu lama, akhirnya Noah memberanikan diri untuk menekan bel nya. Selang beberapa detik, Ody terdengar membuka pintu. Noah menatap Ody dengan penuh khawatir sementara Ody menatapnya dengan mata yang begitu sendu. Ody yang masih kesal meninggalkan pintu dengan terbuka dan tidak mempedulikan Noah yang masih berdiri terpaku disana. Noah segera masuk mengikuti Ody dan menarik lengan Ody dari belakang. Noah menarik tubuh Ody dan mendekapnya dengan begitu erat. Ody masih mengeraskan hatinya untuk tidak membalas pelukan Noah. Ody hanya diam, enggan mengatakan apapun. Tak lama, Ody langsung berusaha melepaskan dekapan Noah, namun Noah menolaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Peluh Untuk Pulih
RomantikOdy tak pernah menyangka bisa sedekat ini dengan Noah, senior yang diam-diam dikaguminya sejak SMA. Ody merasa bahagia, seolah mimpinya saat remaja menjadi nyata. Namun, kebahagiaan itu ternyata semu-Noah masih menunggu Nalla, mantan tunangannya yan...