Chapter 29

202 20 6
                                        

Pagi itu Ody agak tegang karena akan ada kunjungan dari VG. Entah siapa yang datang berkunjung, bisa jadi Om Satya, Pak Adyat, Ibu Naurra atau bahkan Noah. Ody berdoa dalam hati, jika yang datang Noah semoga saja Ody di beri kekuatan untuk menghadapinya.

Terdengar ketukan pintu dari luar, ternyata Eva.

"Bu Ody, sebentar lagi perwakilan dari VG akan datang."

"Apa kamu sudah mendapat info siapa yang akan datang?

"Kabarnya Pak Satya Danendra yang akan datang."

"Okay, baik.."

Ody seketika menghembuskan nafasnya lega. Oh thanks God ! aku belum siap bertemu Noah lagi, aku tidak mau dulu bertemu dengan dia, bisik Ody dalam hatinya.

***

Ody bertugas menyambut dan menemani Om Satya berkeliling VB karena Pak Aryo harus menghadiri meeting bersama stakeholder eksternal. Ody berjalan beriringan dengan Om Satya, kedua orang kepercayaannya Anggoro dan Fredy, serta kedua sekertarisnya, Mirna dan Diko. Ody memandu tim Om Satya untuk masuk ke ruangan semua departemen dan memperkenalkan beberapa pegawai. Ody bersama tim nya melakukan presentasi pada Om Satya terkait evaluasi pencapaian kerja VB Sydney.

Setelah 4 jam berlalu, Om Satya bersama tim nya berpamitan pada Ody.

"Terimakasih atas kunjungannya Pak."

"Sama-sama Cloudyra." Om Satya menjawab ramah lalu masuk ke bangku belakang sedan mewahnya. Setelah mereka menghilang dari pandangan, Ody segera berjalan menuju lift untuk kembali ke ruangannya.

"Besok jadwal saya apa?"

"Besok pagi jadwal Ibu kosong, dari pukul 8 sampai 12 siang. Pukul 2 ada meeting dengan Pak Ben sampai pukul 4, pukul 4.30 ada meeting dengan line manager hingga pukul 6."

"Okay, besok pagi adakan meeting untuk membahas review dari Pak Satya." Ody bicara pada Eva yang mengikutinya dari belakang, Eva dengan sigap mencatatnya.

"Baik bu, saya akan membuat undangan meeting pada semua departemen."

"Good ! thank you." Ody bicara sambil melengos masuk keruangannya. Ody merasa perutnya sangat keroncongan karena belum sempat sarapan pagi tadi. Saat sedang memikirkan makan siangnya, tiba-tiba intercom Ody menyala.

"Ya Ev?"

"Ada tamu Bu, Pak Anggoro, staff Pak Satya."

"Oh? Okay, biarkan beliau masuk."

Ody menutup sambungan intercom sambil berpikir lagi, apa ada yang tertinggal atau lupa Pak Satya sampaikan tadi? Ody mengernyitkan dahinya heran hingga terdengar suara pintu ruangannya di ketuk lalu di buka oleh Eva. Ody tersenyum pada Eva lalu menyambut Anggoro.

"Apa ada yang lupa Mas?"

"Tidak ada Mbak, saya hanya mendapatkan instruksi dari Pak Satya, apa Mbak Ody siang ini ada agenda?"

"Tidak ada Mas, memangnya kenapa?"

"Pak Satya meminta saya untuk menjemput Mbak karena beliau mengundang untuk lunch bersama."

"Oookay...kalau begitu saya bersiap dulu."

"Baik, kalau begitu saya tunggu di luar."

Ody merapikan barang dan penampilanya sementara Anggoro menunggunya. Hati Ody berkecamuk, ada apa? Kenapa Om Satya tiba-tiba mengajak aku lunch bersama? Apa...jangan-jangan ada Noah disana? Ody panas dingin membayangkannya. Sudah lebih dari 1 tahun ini Ody tidak mendapatkan kabar apapun mengenai Noah.

Ody yang sudah siap, mengikuti Anggoro menuju lobby. Ody duduk didalam sedan mewah yang di tumpangi Om Satya sebelumnya.

Sepanjang perjalanan, Ody hanya diam karena dirinya tidak begitu akrab dengan Anggoro. Ody hanya tahu, Anggoro sudah lama menjadi tangan kanan Om Satya. Anggoro hanya sesekali terlihat di kantor VG, begitupun dengan Fredy yang lebih mirip body guard Om Satya karena badannya yang besar dan berotot.

Peluh Untuk PulihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang