Chapter 10

90 8 0
                                    

"Nalla..."

Noah memanggil Nalla saat wanita itu melintas tepat dihadapannya. Noah begitu yakin meski hanya melihat punggung Nalla yang ditangkap oleh sudut matanya. Noah bahkan mengenali setiap jengkal tubuh wanita yang dipacarinya selama 3 tahun itu. Meski hubungan mereka tidak di restui oleh keluarga Nalla kala itu, namun Noah tak pernah menyerah dan rasa cintanya pada Nalla semakin besar.

Nalla yang berdiri tak jauh dari Noah langsung memutar tubuhnya keasal suara. Seketika Nalla terlihat sangat tegang, tubuhnya panas dingin karena terkejut melihat sosok pria yang baru saja memanggil namanya. Nalla tercenung, menatap Noah tanpa ekspresi, tubuhnya limbung sesaat. Noah?? Apa pria itu benar-benar Noah?? Teriaknya dalam hati.

Noah beranjak dari kursinya, tanpa bisa berpikir lagi Nalla perlahan menghampirinya. Mereka kini berdiri berhadapan, saling menatap satu sama lain lalu tersenyum haru penuh kemenangan karena telah mengalahkan waktu menahan rindu.

Analla Fumiko adalah pacar Noah yang menghilang sejak 7 tahun yang lalu. Nalla pergi tanpa jejak tepat 1 bulan sebelum pernikahan mereka digelar. Gambaran indah tentang sebuah ikatan yang sakral sirna begitu saja. Keinginan untuk berkomitmen dan melangkah bersama, kandas tanpa ada penjelas. Terang saja, hal ini membuat keluarga Noah merasa kecewa, marah, dan terluka, namun tidak dengan Noah. Noah sangat yakin, pasti ada alasan dibalik menghilangnya Nalla saat itu. Lucu memang, Noah sudah di tinggalkan begitu saja tetapi masih memiliki prasangka baik pada Nalla. Bahkan Noah menyimpan rapat-rapat perasaannya pada Nalla dan hanya Barry yang tahu tentang ini.

"No...ah." Nalla bergumam pelan sambil memandangi Noah dengan tatapan tak percayanya. Mata Nalla perlahan berkaca-kaca, berusaha sekuat tenaga menelan tangis harunya dan mengalihkan pada sebuah senyuman.

"Apa kabar?" Noah berkata dengan setenang mungkin, meskipun dirinya sangat ingin memeluk Nalla detik ini juga. Nalla mengangguk cepat, matanya tak henti menatap Noah yang tak terlalu banyak berubah.

"Baik...kamu apa kabar?"

"Lebih baik setelah bertemu kamu." Noah tersenyum sambil memandangi Nalla, Nalla tersipu menanggapi perkataan Noah. Nalla pun masih belum banyak berubah, senyum dan tatapannya masih sama, hanya saja tubuhnya lebih kurus dari sebelumnya.

"Kamu sendirian?"

"Ya, aku sendiri, hanya ingin minum kopi. Kamu?"

"Ya, aku juga sendiri." Noah masih belum mau melepaskan pandangannya dari Nalla. Nalla bertingkah canggung dan seperti ingin kembali melarikan diri. Noah tidak mau membuang waktu dan langsung mengajak Nalla bicara. Noah mempersilakan Nalla untuk duduk bersama di mejanya.

"Gak pernah terlintas di benakku, pertemuan kita akan semudah ini, No." Nalla tersenyum kecil, hatinya masih tak karuan antara bingung, bahagia dan haru menjadi satu. Banyak pertanyaan dikepala Nalla tentang Noah begitupun sebaliknya.

"Apa kamu suka minum kopi disini?"

"Hmmm, sudah beberapa kali karena butikku gak jauh dari sini."

"Oh ya? Jadi sekarang kamu kembali membuka butik?"

"Ya...setelah sekian lama, aku kembali ke dunia modeling dan membuka butik dengan koleksi-koleksi terbaruku. Aku menata kembali hidupku yang sudah sangat berantakan ini." Nalla terkekeh mengatakan ini pada Noah. Ya, hidup Nalla sebenarnya sangat berantakan setelah menghilang dari Noah lalu kehilangan pekerjaannya ditambah dengan kehilangan Ayahnya saat menetap di Jepang.

Selama ini, Nalla bekerja sebagai seorang model sekaligus fashion designer. Pakaian yang merupakan hasil karya Nalla seringkali menjadi trendsetter, bahkan menjadi langganan para aktris dan aktor juga musisi papan atas. Tetapi, ketika Nalla menghilang dari Noah, Nalla meninggalkan semuanya begitu saja karena permintaan paksa Ayahnya. Saat ini, Nalla mulai kembali meniti kehidupan dan karirnya dari awal.

Peluh Untuk PulihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang