Chapter 9

176 17 0
                                        

"Kamu terlihat tegang."

Noah berkata sambil melirik Ody yang sedari tadi meremas jemarinya sendiri. Malam itu Ody tampil sederhana dengan long sleeve midi dress berwarna putih dan rambutnya tergerai rapi. Ody masih saja terlihat tegang meskipun sudah pernah bertemu dengan tante Tania sebelumnya.

"Ya, cukup tegang."

"Everything is fine, Dy. Saya sudah katakan kamu akan datang dan keluarga saya sangat senang."

"Seriously?"

"Hmmmmm..." Noah mengangguk sambil tersenyum meyakinkan Ody. Noah lalu meraih dua buah kotak di seat belakang yang merupakan kado untuk Nick dari dirinya dan Ody. Meskipun, sebenarnya Ody tidak tahu kapan Noah membeli kado itu.

"Come on, sebentar lagi Nick akan meniup lilinnya." Noah terlihat begitu bersemangat lalu membukakan pintu mobilnya untuk Ody. Noah menggenggam tangan Ody dan mengajaknya masuk. Ody sangat terkejut bercampur heran dengan sikap Noah yang tiba-tiba menggenggam tangannya dengan begitu erat. Jelas saja, ini membuat Ody sedikit tidak nyaman karena merasa khawatir dengan pandangan keluarga Noah padanya.

Noah mengajak Ody menuju living room dengan pintu kaca yang menembus ke area taman. Terlihat dari kejauhan beberapa asisten rumah tangga dan seorang chef sedang sibuk menyiapkan hidangan untuk pesta ulang tahun Nick. Ody baru menyadari ternyata ini hanya private party yang di hadiri oleh keluarga inti saja. Tampak Tante Tania melambaikan tangannya pada Noah dan Ody lalu menghampiri mereka di living room. Tante Tania sesungguhnya sangat lega melihat Noah sudah berani mengajak seorang wanita ke acara keluarga, terlebih lagi wanita itu Ody yang merupakan anak dari sahabatnya sendiri. Meski pada awalnya Tante Tania kurang sreg pada Ody, namun saat melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah anak lelaki kesayangannya, hati Tante Tania seketika meleleh.

"Hai Ody, apa kabar sayang?" Tante Tania begitu sumringah menyambut kedatangan Ody. Ody menyadari Tante Tania sejak tadi menatap Noah yang tidak mau melepaskan genggamannya pada tangan Ody. Noah seolah-olah sengaja melakukan ini seperti ingin menunjukkan sesuatu pada Mamanya. Ody perlahan melepaskan genggaman tangan Noah dan mengulurkan tangannya pada Tante Tania.

"Baik Tante, Tante apa kabar?"

"Baik, ayo silakan duduk. Kinar...Andy...dimana mereka ya? Ipah, cari Kinar dan Andy ya, katakan ada Ody." Tante Tania meminta seorang asisten rumah tangga untuk memanggil anak sulung dan menantunya. Ipah segera berlari menuju lantai 2 tempat dirinya terakhir melihat Kinar dan Andy juga anak-anaknya.

"Jangan segan ya Ody, anggap saja rumah sendiri. Tante tinggal sebentar ya..."

"Iya Tante."

Tiba-tiba saja seorang anak laki-laki berlari dari tangga menghampiri Noah dan Ody. Noah langsung menggendong anak laki-laki berambut cokelat itu dan mendekapnya dengan begitu erat. Ody tersenyum melihat keakraban Noah dengan keponakannya ini.

"Happy birthday, Nick. This is for you."

"Thank you Noah."

"Nick, this is my friend, Aunty Ody."

"Hai Ody, nice to meet you. I'm Nicholas."

"Hai, nice to meet you too. Happy birthday Nick."

"Thank you." Nick meminta turun lalu berlari dengan riang setelah menerima kado dari Noah dan Ody.

"Hey ! Please panggil Uncle and Aunty, sayang." Seorang wanita setengah berteriak dari tangga memberikan peringatan pada Nick, namun Nick sepertinya tak menghiraukan perkataan wanita itu. Dia melemparkan senyumnya saat menghampiri Noah dan Ody lalu memeluk Noah dengan begitu erat. Pelukannya di akhiri dengan sebuah kecupan lembut di pipi Noah. Sepertinya itu Kinarra, Kakak perempuan Noah ujar Ody dalam hatinya.

Peluh Untuk PulihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang