Chapter 24

147 19 1
                                        

Setelah mandi dan makan malam, Noah dan Ody mendudukkan diri mereka di sofa. Mereka duduk berseberangan dan bergumul dengan perasaan masing-masing. Ody lalu beranjak mengambil kunci mobil dan kelengkapannya yang ingin di kembalikan pada Noah. Ody meletakkannya di meja lalu menggeserkannya lebih dekat pada Noah.

"Terimakasih untuk semua bantuan kamu, Noah."

"Sama-sama Dy, kamu gak perlu mengatakan terimakasih. Oh ya, mengenai mobil kamu mungkin baru akan selesai minggu depan."

"Saya akan minta driver Mami untuk mengurus ini."

"It's okay biar saya yang tuntaskan. Saya akan antarkan ke rumah Mami kamu jika sudah selesai."

"Thank you." Ody tersenyum manis seraya Noah menganggukkan kepalanya mantap. Ody bolak balik berpikir tentang apakah dirinya perlu mengatakan pertemuannya dengan Nalla dan meminta maaf???

"By the way, ada hal yang ingin saya katakan, mungkin semacam pengakuan dosa."

"Pengakuan dosa apa?" Ody terkekeh melihat ekspresi wajah Noah yang kini terlihat begitu bersalah. Noah berpindah duduk ke sisi kanan Ody lalu membuka paper bag bertuliskan brand pakaian asal Eropa yang di bawanya saat datang. Noah mengeluarkan sebuah kotak dan membukanya di hadapan Ody.

"Saya sudah menghilangkan blazer dan blouse kamu. Saya sudah bolak balik mendatangi laundry apartement dan mereka mengatakan sudah mengembalikan baju kamu bersama baju saya yang lainnya. Entah bagaimana hanya baju kamu yang menghilang. So, kemarin saya berinisiatif untuk membeli ini. Sorry jika gak sesuai dengan selera kamu, saya sudah berusaha sebisa mungkin mencari penggantinya. Hmmm dan...oh ya kemarin saya sudah membohongi kamu tentang banyak pekerjaan. Sebenarnya saya berkeliling di mall untuk mencari ini." Noah menatap Ody tanpa ekspresi setelah bicara panjang lebar dengan penuh penyesalan. Ody hanya mengangguk sambil tersenyum menatap Noah penuh simpati. Noah lalu melirik Ody menunggu respon darinya, tetapi Ody hanya diam dan tersenyum.

"Oh God ! Hanya itu respon kamu?" Noah menggelengkan kepalanya lalu menatap Ody dengan tatapan sok tersinggung.

"Kamu sangat menggemaskan."

"Siapa?"

"Kamu....kamu itu hanya menghilangkan blouse dan blazer saya. It's okay, kamu gak perlu terlalu merasa bersalah seperti ini, No."

"Saya gak tahu blouse dan blazer itu sebegitu gak pentingnya untuk kamu. Tapi, saya hanya merasa perlu bertanggung jawab."

"Thank you."

"My pleasure..."

"I wanna show you something."

Ody beranjak seraya menarik pelan tangan Noah untuk mengikutinya menuju lantai 2. Noah yang agak terkejut mengikuti Ody dari belakang dengan sedikit kebingungan. Noah cukup terkejut karena Ody membawanya menuju kamar.

Sesampainya di kamar, Ody mengajak Noah memasuki ruang wardrobe dan membuka lemari pakaiannya. Ody mengambil blouse serta blazer yang masih utuh tergantung rapi. Ody tersenyum sambil menatap Noah, namun Noah terdiam tegang mendapati Ody telah mendapatkan pakaiannya kembali. Apa Nalla sudah mengembalikan ini pada Ody tanpa sepengetahuanku?

Noah mendudukkan dirinya di tepian ranjang Ody, detik ini pikirannya sangat kacau. Pasti Nalla sudah berkata yang tidak-tidak bahkan memaki Ody ! Teriak Noah dalam hatinya.

Ody kembali menyimpan pakaiannya kedalam lemari dan menghampiri Noah yang terlihat upset.

"Jangan khawatir, blouse dan blazer saya..."

"Nalla yang mengembalikan itu? Apa yang Nalla katakan sama kamu?" Noah memotong Ody dengan begitu tegang, seketika Ody langsung menarik senyumnya.

"Ehm...nothing..."

Peluh Untuk PulihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang