"Halo, Bar ! Ini aku, Nalla"
Siang itu, tiba-tiba saja Barry menerima panggilan telepon dari Nalla. Barry cukup terkejut karena sudah dipastikan Nalla akan bertanya tentang Noah sementara hubungannya dengan Noah sedang tidak baik-baik saja.
"Hai La, ada apa?"
"Ada hal yang ingin aku tanyakan, apa kamu ada waktu untuk bertemu siang ini?"
"Hmmmm dimana?"
"Aku akan kirim lokasi cafe nya."
"Okay..."
***
Barry duduk berhadapan dengan Nalla di Beverly Cafe. Barry sebenarnya kebingungan jika Nalla bertanya tentang Noah padanya. Entah bagaimana Barry harus menjelaskannya pada Nalla tentang semua yang terjadi belakangan ini antara dirinya dan Noah.
"Bar, apa kamu tahu wanita yang dekat dengan Noah sebelum akhirnya aku dan Noah kembali?" Nalla bertanya dengan nada serius setelah mencecap cappucino nya perlahan. Barry hampir tersedak karena terkejut mendengar pertanyaan Nalla.
"Banyak...ada beberapa wanita yang memang Mamanya kenalkan pada Noah."
"Salah satunya?"
"Saya gak bisa menyebutkan karena saya benar-benar lupa siapa mereka." Barry meraih cangkir kopinya dan mencecapnya perlahan sambil terus berdoa dalam hati, jangan sampai Nalla bertanya tentang Ody.
"Okay...aku yakin kamu akan ingat jika aku tanya wanita paling terakhir yang dekat dengan Noah."
"Kenapa kamu gak menanyakan ini pada Noah?"
"Alih-alih bertanya pada tersangka, mungkin bertanya pada saksi akan lebih banyak mendapatkan informasi." Nalla berkata sambil melarikan pandangannya dari Barry. Nalla sudah mulai terlihat tak sabar menghadapi sikap bungkam Barry.
"Saksi yang kooperatif tentunya." Nalla menambahkan sambil menilik Barry, Barry terkekeh dan menggelengkan kepalanya mendengar perkataan sarkastis Nalla.
"So, kamu masih gak ingat siapa wanita yang terakhir dekat dengan Noah?"
"Kenapa kamu sangat ingin tahu?"
"Aku menemukan ini di daftar laundry Noah, pakaian seorang wanita. Menurut kamu, siapa kira-kira wanita yang menginap di apartement Noah?" Nalla memperlihatkan blouse putih dan blazer berwarna biru langit yang terbungkus rapi. Barry menahan nafasnya saat meyakini bahwa blazer dan blouse itu milik Ody.
Barry menelan ludahnya, dadanya seperti terbakar, jadi Ody masih menemui bahkan hingga menginap di apartement Noah?? Ody melakukan ini di belakangku? Barry yang geram mencoba mengendalikan dirinya agar tidak terlihat cemburu di hadapan Nalla.
"Siapa?" Nalla bertanya lagi saat melihat Barry malah bergeming sambil memandangi pakaian wanita dihadapannya.
"Mungkin Kinar atau Mamanya."
"Kak Kinar dan Mamanya sedang berada di New York." Nalla berkata cepat memotong Barry, seketika Barry ingin lari tunggang langgang saat ini juga.
"Oh come on Bar, aku yakin kamu tahu tapi kamu mencoba melindungi Noah."
"Saya diam karena saya benar-benar gak tahu tentang ini, La. Saya gak pernah berusaha melindungi Noah..."
"Okay...bagaimana dengan wanita yang makan siang dengan kamu saat kita berpapasan waktu itu?"
"Oo...oh itu Ody, dia partner kerja saya." Barry menjawab terbata saat Nalla mulai bertanya tentang Ody. Oh God jangan sampai Nalla menemui Ody apalagi sampai mengamuk pada Ody !!

KAMU SEDANG MEMBACA
Peluh Untuk Pulih
RomansaOdy tak pernah menyangka bisa sedekat ini dengan Noah, senior yang diam-diam dikaguminya sejak SMA. Ody merasa bahagia, seolah mimpinya saat remaja menjadi nyata. Namun, kebahagiaan itu ternyata semu-Noah masih menunggu Nalla, mantan tunangannya yan...