"Hai...."
Ody terkejut saat mendapati Noah sedang duduk di sofa ruangannya. Ody yang baru saja selesai meeting langsung berjalan mendekat dan mendekap Noah dengan begitu eratnya. Noah membalas dekapan Ody tak kalah erat lalu mengakhirinya dengan sebuah kecupan hangat di kening Ody.
Ody tak mempedulikan Eva yang sedari tadi menyaksikan adegan berpelukan Ody dengan Noah selayaknya adegan di film drama. Eva bahkan ikut tersenyum melihat Ody, bos nya yang tegas bisa begitu manja pada kekasihnya. Belum lagi ketampanan dan keromantisan Noah yang membuat orang-orang bermimpi memiliki kekasih sempurna seperti dirinya.
"I miss you, Babe..." Noah berbisik seraya mengecup kening Ody dengan begitu lembut, sementara Ody menatap mata Noah dengan penuh cinta.
"I miss you too, sayang. Kenapa kamu nggak mengabari saya jika sudah sampai?"
"Surprise..." Noah berkata sambil mencolek pangkal hidung Ody, membuat Ody tersipu menerimanya.
"Kalau begitu...saya permisi, Bu."
"Oh ya, thank you Eva." Ody bahkan melupakan Eva yang sedari tadi memandanginya. Eva menganggukkan kepalanya sopan pada Ody dan Noah seraya menutup pintu ruangan.
"Saya sudah reservasi tempat untuk kita dinner."
"Really?"
"Hmmmm...maka dari itu sekarang kita harus segera berangkat karena saya sudah sangat lapar. Oh ya setelah dinner kamu harus antar saya ke supermarket, ya?"
"Sure, Babe..."
Setelah selesai memasukkan barangnya kedalam shoulder bag, Ody menarik pelan tangan Noah agar beranjak dari sofa, tetapi Noah malah menarik Ody hingga terduduk di sampingnya.
"Let me kiss you..." Noah berbisik sambil menatap mata Ody lekat-lekat, Ody terkekeh kecil sebelum mengangguk setuju. Noah menghela nafasnya sebelum akhirnya memiringkan kepala dan menjatuhkan bibirnya tepat dibibir Ody. Noah tidak sabar merasakan bibir Ody yang selalu manis. Ciuman yang sangat singkat, namun cukup mengisi energi Ody yang sudah hampir habis hari itu. Seperti biasa, Noah mengakhiri ciumannya dengan sebuah kecupan manis di kening Ody.
"Thank you..." Noah mengusap pipi Ody seraya tersenyum dengan manisnya. Noah benar-benar merindukan Ody karena selama 3 bulan ini mereka tidak bertemu.
"My pleasure, sayang..."
"Okay...kalau begitu kita harus berangkat sekarang sebelum kamu kesal karena semakin lapar." Noah tersenyum jahil sambil mencolek pangkal hidung Ody. Ody terkekeh seraya memutar bola matanya kesal. Noah menarik pelan tangan Ody dan menggenggamnya erat saat berjalan keluar dari ruangan Ody.
Kedatangan Noah sesungguhnya membuat Ody merasa gemetaran karena harus menceritakan tentang kedatangan Nalla. Ody harus mengambil waktu yang tepat untuk menceritakan semuanya. Ody benar-benar tak bisa lagi menunda karena pernikahannya tinggal 3 minggu lagi.
***
Setelah dinner dan berbelanja, Noah mengantarkan Ody hingga ke apartementnya. Noah mendudukkan dirinya di sofa sementara Ody melengos menuju dapur. Ody berpikir bolak balik sambil menyusun barang belanjaannya satu persatu kedalam kitchen set dan lemari es. Sepertinya aku gak bisa lagi menunda ini, aku harus menceritakan tentang Nalla pada Noah sekarang ! Gumamnya dalam hati.
Ody menghampiri Noah yang tampak fokus menyaksikan pertandingan sepak bola tim kesayangannya. Ody mendudukkan diri disisi kanan Noah seraya meletakkan mug berisi hot chocolate untuk Noah di meja. Meski sebenarnya cukup tegang, namun Ody harus tetap tenang agar Noah tak meledak.
"Thank you, Babe."
"Hmmmm..." Ody mengangguk seraya mencecap perlahan susu cokelat miliknya. Ody masih mencoba menyusun kata-kata yang tepat untuk membuka pembicaraan. Ody akan bicara jika permainan sepak bola sudah half time, agar Noah dapat fokus mendengarnya. Wasit tampak memberikan tambahan waktu 5 menit yang artinya Ody masih memiliki waktu 5 menit untuk menyusun kata-kata. Sepertinya, aku akan melakukan leading pada Noah, memintanya berjanji untuk tidak marah atau bereaksi berlebihan sebelum mendengar perkataanku ! Tekad Ody dalam hatinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Peluh Untuk Pulih
RomanceOdy tak pernah menyangka bisa sedekat ini dengan Noah, senior yang diam-diam dikaguminya sejak SMA. Ody merasa bahagia, seolah mimpinya saat remaja menjadi nyata. Namun, kebahagiaan itu ternyata semu-Noah masih menunggu Nalla, mantan tunangannya yan...