Chapter 39

119 15 1
                                    

Selama 6 bulan ini, Ody dan Noah disibukkan dengan persiapan pernikahan mereka setelah 3 bulan sebelumnya mereka melaksanakan acara engagement. Ody merasa sangat bersyukur karena selama 6 bulan ini, persiapan pernikahannya sudah sesuai dengan harapan dan hubungannya dengan Noah berjalan sangat baik. Tidak ada perdebatan dalam persiapan ini karena seluruh keluarga benar-benar menyerahkan segalanya pada Ody dan Noah. Meskipun cukup rumit, namun Ody dan Noah benar-benar menikmati persiapan pernikahan mereka.

"Saya sudah berkoordinasi dengan beberapa vendor dan semuanya sudah ready. Kita akan melakukan fitting terakhir bulan depan..." Ody tersenyum saat melakukan panggilan video dengan Noah siang itu. Noah hanya mengangguk dengan wajah seriusnya, seolah Ody sedang mempresentasikan sesuatu.

"Okay, thank you Babe..."

"Minggu depan kamu akan kemari?"

"Sure."

"See you next week. Hmmmm sepertinya Pak Aryo membutuhkan saya, nanti saya hubungi lagi."

"Okay, happy working...I love you..."

"I love you more, bye..." Ody segera memutuskan panggilan Noah dan meraih intercom nya. Ody cukup tegang jika Pak Aryo menghubunginya seperti ini, sudah pasti ada hal yang sangat penting.

"Selamat siang Pak."

"Dy, bisa ke ruangan saya sekarang?"

"Sure, I'll be there." Ody segera meninggalkan ruangannya menuju ruangan Pak Aryo yang hanya berbeda lorong. Dewi mempersilakan Ody untuk masuk karena Pak Aryo sudah menunggunya.

"Ada apa Pak?"

"Terkait produk credit card sepertinya marketnya perlu ditingkatkan, Dy. Coba koordinasikan dengan tim Stevi."

"Ehm...kemarin saya sudah koordinasi dengan Stevi terkait ini dan kami masih memikirkan strategi yang tepat Pak."

"Good ! Lalu...kamu sudah baca email dari VG?"

"Terkait penangguhan promosi saya?"

"Hmmmm...bagaimana menurut kamu?"

"It's okay Pak, saya gak mempermasalahkan itu."

"Apa Pak Noah pernah bicarakan tentang ini? Karena menurut saya ada kemungkinan kamu akan mutasi bukan promosi."

"Noah pernah bicara terkait keinginan dia untuk memutasikan saya, tapi karena Pak Satya lebih dulu meminta saya menggantikan Barry, Noah membatalkan ini."

"Tapi kemungkinan setelah kalian menikah, Pak Satya akan merelakan Pak Noah mengambil kamu."

"Ya...mungkin saja Pak." Ody seketika tertawa kecil mendengar perkataan Pak Aryo. Ya, benar ! Sudah pasti Om Satya mengalah pada Noah dan akan membiarkan aku pindah ke New York...

"Lantas...saya harus tetap mencari pengganti kamu? I don't believe it...padahal saya sudah merasa cocok dengan kamu, Dy..." Pak Aryo bersandar lebih dalam di kursi kekuasaannya, kepalanya menengadah menatap langit-langit. Ody terkekeh kecil saat melihat reaksi Pak Aryo yang putus asa karena akan ditinggalkannya.

"Everything's okay Pak, pengganti saya akan membawa VB Sydney berada dipuncak penjualan !"

"Tapi kamu yang membawa VB merangkak hingga sekarang berlari menuju puncak. Kamu akan meninggalkan VB begitu saja?"

"Hmmmm ini berat tapi saya harus jalani Pak. Saya hanya pegawai dan saya menyerahkan semuanya pada management. Don't be affraid Pak Aryo, pengganti saya akan jauh lebih baik."

"Apa saya harus segera mengajukan pengganti kamu?"

"Sure, karena entah saya akan promosi atau mutasi...yang jelas saya akan meninggalkan VB."

Peluh Untuk PulihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang