48. Pertarungan

2.8K 303 57
                                    

Jika ditanya, apakah yang membuat Seungcheol semarah ini, maka jawabannya adalah tubuh tak sadarkan Jeonghan.

Pemuda yang ia panggil istri itu kini terbaring lemah karena mengalami hipotermia. Dia berada di lingkungan bersalju cukup lama, apalagi di tambah dengan kondisi tubuhnya yang memang lemah. Jadilah dia tidak sadarkan diri setelah melampiaskan emosi nya. Seungcheol mengepalkan tangannya kesal.

Cukup sekali ia menghadapi tubuh tidak sadarkan Jeonghan, dia tidak ingin lagi sekarang. Jadi, Seungcheol membuka atasannya dan menyusul Jeonghan ke dalam selimut tebal itu. Tangannya yang besar membuka pakaian Jeonghan perlahan, barulah setelah itu, dia memeluk tubuh rapuh tersebut.

Kulitnya yang panas bertemu dengan kulit Jeonghan yang dingin. Tubuh besarnya menutupi tubuh Jeonghan. Sebuah kecupan Seungcheol jatuhkan di atas kening Jeonghan. Lalu ia kembali memeluknya dengan sangat erat.

Dia sangat mencintai Jeonghan. Lebih dari apapun di dunia ini. Dan mengetahui bahwa Jeonghan juga mencintainya, benar-benar membuat Seungcheol hampir kehilangan akal. Ya, Seungcheol menganggap permintaan maaf Jeonghan sebagai ungkapan cinta.

Siksaan Hyungsik tidak berarti apa-apa padanya. Dia dipukul dan diinjak-injak oleh orang-orang Hyungsik, benda tajam menusuk setiap bagian tubuh Seungcheol. Kemudian setelah tubuhnya di siksa, tubuh Seungcheol di ikat dan di gantung di atas hingga rasanya kepalanya sangat pusing.

Lalu kemudian dia di turunkan dan ditenggelamkan ke dalan air es di bawahnya. Hal itu diulangi secara berkali-kali. Perlakuan yang sama juga dilakukan kepada Seungkwan.

Dengan kondisi tubuh Seungcheol yang memang sudah di hadapkan dengan hal semacam itu sejak kecil, sangat mudah baginya untuk kembali pulih. Apalagi dengan bantuan air ajaib.

Tetapi kemudian, Seungcheol berpikir. Air ajaib sangatlah hebat, hingga ia yang sudah terluka parah bisa pulih dalam hitungan menit. Akan tetapi, mengapa air itu tidak memiliki efek sekuat itu pada Jeonghan?

Pelukan Seungcheol mengerat, "Istri, jangan tinggalkan aku."

Seungcheol membisikkan kata-kata sarat akan ketakutan itu kepada Jeonghan yang masih menutup matanya.

Air ajaib memiliki efek yang hebat baginya, karena tubuhnya yang memang kuat. Dan, bagi Jeonghan, air itu hampir tidak berarti apa-apa. Dapat ditarik kesimpulan, bahwa tubuh Jeonghan benar-benar sangat lemah.

Tidak menutup kemungkinan pemuda itu akan sakit dan yang paling parah meninggalkan Seungcheol sendirian.

Dan ini semua karena orang-orang jahat yang mengusik kehidupannya dan istrinya. Mengingat kembali sosok Jeonghan yang dilumuri darah ketika memaksa Hyungsik meminta maaf padanya benar-benar menyakiti hati Seungcheol.

Jeonghanyang ia jaga dengan sangat hati-hati, dalam dua hari berhasil dihancurkan oleh Hyungsik. Mereka berdua hanya mencoba bertahan hidup dan melindungi apa yang seharusnya menjadi milik mereka. Mengapa para sampah ini selalu mengusik keduanya?

Seungcheol bukanlah manusia yang memiliki dendam berlebihan, kecuali jika menyangkut itu menyangkut Jeonghan. Budak sepertinya hanya bisa menerima perlakuan apapun dari Tuan-nya tanpa protes. Bahkan dulu, dia tidak boleh melihat ke atas, hanya boleh melihat ke bawah. Karena itulah posisinya.

Tetapi Jeonghan membuatnya menjadi manusia. Maka karena itu, jika  berhubungan dengan Jeonghan, maka Seungcheol bahkan akan menghancurkan siapapun itu hingga ke tulang.

Berani sekali membuat pasangannya yang paling ia hargai menangis. Seungcheol belum pernah melihat Jeonghan menangis sangat hancur sebelumnya. Dan ketika air mata itu bercucuran, Seungcheol benar-benar tidak bisa memaafkan dirinya sendiri.

Different World [CheolHan] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang