Jeonghan menatap sekelilingnya bingung. Matanya mengerjab beberapa kali kemudian melihat terkejut pada Seungcheol yang masih tertidur disampingnya.
Sialan, pria itu tidak mengenakan pakaian. Jeonghan menghela nafas ketika melihat otot perut pria yang kelewat bagus itu. Tetapi daripada itu, kenapa dia terbangun di kamar Seungcheol? Jeonghan memperhatikan pakaiannya. Sudah berganti. Dia sudah mengenakan pakaian putih indahnya lagi.
Tunggu. Seingatnya kemarin dia menutup matanya sebentar karena kelelahan ketika perjalanan pulang. Jeonghan memegang kepalanya, dia tidak ingat apapun yang terjadi setelah itu. Jangan bilang dia tertidur sampai subuh begini?
Dia begitu kelelahan hingga tertidur pulas tanpa mengingat waktu. Ketika Jeonghan hendak menyibak selimut yang menutupi tubuhnya, dia tersadar sesuatu. Jadi, semalam Seungcheol memandikan dan mengganti pakaiannya? Karena itu juga sekarang dia terbangun di kamar Seungcheol dengan keadaan pria itu setengah telanjang.
Jeonghan terburu menyibak selimut dari tubuhnya dan memeriksa seluruh tubuhnya. Dia terlihat panik, tapi tak lama bernafas lega karena tidak ada yang berubah dan tidak ada yang sakit. Tetapi kenyataan bahwa Seungcheol pastilah melihat tubuhnya kemarin membuat Jeonghan malu setengah mati. Ini karena dia terlalu lelah dan tubuhnya terkejut akan kegiatan berat yang dilakukannya.
Jeonghan memijat kepalanya sebentar sebelum beranjak pergi dari tempat tidur Seungcheol. Pria itu masih tertidur ketika Jeonghan berjalan menuju pintu, tetapi ketika mendengar suara pintu yang dibuka, Seungcheol terbangun.
“Sudah bangun?”
Jeonghan berbalik dan melihat Seungcheol yang mengucek matanya pelan dan menatapnya dengan mata yang mengantuk. Pemuda itu merasa wajahnya panas karena membayangkan tubuhnya yang dilihat oleh Seungcheol.
“Iya. Tidurlah sebentar lagi.” Ucap Jeonghan lalu pergi meninggalkan Seungcheol.
Tetapi pria itu tak lantas tidur kembali, dia bangkit dari tempatnya tidur dan mengenakan pakaiannya. Sebelum meninggalkan kamar, Seungcheol melipat selimut yang digunakan Jeonghan tadi. Lalu pergi menyusul Jeonghan yang sudah bersiap untuk memetik sayuran.
Seungcheol membawa sebuah kain dan menyelimuti punggung Jeonghan ketika pemuda itu mengenakan alas kaki.
“Terima kasih.” Ujar Jeonghan sebelum berjalan menuju kebun.
Seungcheol juga membawa obor kecil karena hari masih sangat gelap. Dia dengan tekun membantu menerangi Jeonghan yang memetik aneka sayuran untuk berjualan hari ini. Sekitar satu jam, mereka menghabiskan waktu untuk memetik semua sayuran siap panen.
Setelah Jeonghan selesai memetik sayuran, maka Seungcheol membantu mengangkatnya ke atas gerobak. Bukan hal yang sulit karena Seungcheol sudah terlalu biasa mengangkat beban berat seperti ini. Ketika Seungcheol sedang mengangkat hasil panen hari ini, Jeonghan kembali menanam bibit-bibit sayuran lain. Matanya berusaha fokus karena penerangan yang kurang. Selesai dengan proses penanaman, Jeonghan bergerak untuk menyiram tanaman-tanaman lain dan juga yang baru ia tanam dengan air ajaibnya.
Ketika Jeonghan melakukan penyiraman, maka Seungcheol pergi untuk mengambil rumput sebagai makanan sapi. Tidak terlalu jauh dan berkat obornya, Seungcheol bisa melihat dengan baik. Jeonghan sudah selesai dengan kegiatannya dan kini berjalan menuju rumah untuk memasak sarapan dan makan siang mereka. Pagi ini, sarapannya hanya bubur dengan telur ayam hutan yang Seungcheol dapat beberapa hari lalu. Untuk makan siang, Jeonghan memasak ikan dengan kimchi sebagai pendamping.
Seungcheol telah menyiapkan gerobak dan sapi saat Jeonghan memanggilnya untuk makan. Ketika Seungcheol telah duduk, Jeonghan segera menenggak air ajaib itu dan tubuhnya terasa segar dan bugar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different World [CheolHan] ✓
FanficYoon Jeonghan adalah seorang petani sebatang kara yang tinggal di desa terpencil. Suatu hari, nasib sial menimpanya. Ia terpeleset dan tenggelam di sungai ketika sedang mencari ikan. Lalu ia terbangun di sebuah gubuk dari ilalang dengan pakaian tra...