40. Tidur yang lama

3.4K 332 50
                                    


⚠️🔞 NSFW!
Please read at your own risk!

Yoon Jeonghan dilemparkan ke atas tempat tidur. Dia meringis sedikit dan bersiap melarikan diri, tetapi kakinya ditarik dan dia sekarang berada di bawah Seungcheol. Jeonghan takut, dia merinding melihat tatapan berkabut milik pria di atasnya ini.

Sedangkan Seungcheol seakan tidak sadar, dia merobek pakaian putih yang dikenakan oleh pemuda dibawahnya itu dan melemparkannya asal.

"Aku tidak mau!" Jeonghan berteriak sambil menutupi dadanya. Dia menatap Seungcheol sengit lalu berusaha bangkit dan melarikan diri.

Tetapi sepertinya semua gerakan Jeonghan sudah terbaca oleh Seungcheol, dia dengan mudahnya mengembalikan Jeonghan ke bawahnya. Kali ini dia menekan kaki Jeonghan agar pemuda itu tidak dapat melarikan diri lagi, kedua tangannya yang ramping ditekan oleh Seungcheol di atas kepalanya. Nafasnya memburu dan menghantam wajah Jeonghan yang ketakutan. Maniknya memandang nanar pemandangan dibawahnya.

Jeonghan dengan wajah pucat nya dan dada telanjangnya. Sudut mata pemuda itu memerah tanda ia akan menangis.

Seluruh tubuh Seungcheol rasanya terbakar, sangat panas. Sangat tidak nyaman, dia butuh sesuatu yang dingin. Kepalanya berputar dan pandangannya sama sekali tidak lepas dari tubuh ramping di depannya. Tenggorokannya terasa kering, dan kini pandangannya terpaku pada bibir yang digigit pemiliknya. Belah merah muda lembab itu seakan mengundangnya.

Tanpa aba-aba, Seungcheol mencium Jeonghan keras. Dia terus menghisap dan menjilat langit-langit mulut pemuda itu. Rasanya sangat manis sehingga membuat rasa haus Seungcheol menggebu-gebu, dia terus mendorong lidahnya ke dalam mulut Jeonghan. Tidak mempedulikan pemuda itu yang sudah hampir kehabisan nafas. Saliva menetes dari sudut mulut Jeonghan membasahi lehernya dan menetes ke dadanya yang terbuka.

Jeonghan pusing, tangannya yang sedari tadi memberontak mulai kehilangan kekuatan dan berakhir lemas di atas kepalanya. Matanya penuh kabut dan keningnya dibasahi keringat. Mulutnya seperti bukan miliknya lagi, Jeonghan menutup matanya saat Seungcheol mulai menghisap sudut bibirnya sangat keras. Dia tidak peduli lagi, biarkan saja Seungcheol melakukan apa yang dia inginkan. Karena dia juga sudah terlanjur bernafsu.

Seungcheol melepaskan ciumannya dan memandang wajah Jeonghan yang memerah dan terengah-engah. Matanya terlihat tidak fokus, mulutnya terbuka dan nafas hangat keluar memburu darinya. Sudut mulutnya basah. Melihat pemandangan ini, sudut di bagian bawah Seungcheol berdenyut keras dan nyeri.

Dengan perlahan pegangan Seungcheol ke tangan Jeonghan melonggar. Pria itu membuka pakaian atasnya dan menampakkan otot-otot yang ditutupi oleh bekas luka miliknya. Seungcheol melemparkan pakaiannya asal dan kini dia memeluk Jeonghan sangat erat. Otot perutnya yang keras bersentuhan dengan kulit putih lembut dibawahnya. Kepalanya terbenam di leher Jeonghan yang masih terengah-engah. Giginya ia tanamkan ke leher putih itu hingga Jeonghan berteriak kesakitan dan menarik rambutnya. Tetapi hal itu tidak membuat Seungcheol berhenti. Dia mencium dan menjilat bekas gigitannya di leher Jeonghan.

Tak lama Seungcheol mengangkat kepalanya dan menatap memuja wajah Jeonghan. Sebuah kecupan seringan kupu-kupu dijatuhkan di kening Jeonghan.

"Aku sangat menginginkanmu..." bisiknya serak di telinga Jeonghan sebelum mengulum telinga pemuda itu.

"Istriku, bolehkah...?" Bisik Seungcheol di telinganya.

Jeonghan rasanya sudah tidak waras ketika Seungcheol mulai menciumi sudut wajahnya. Kedua tangan kekar pria itu melingkari pinggang dan punggungnya. Dia hanya bisa melenguh panjang ketika tangan Seungcheol berpindah ke bagian perut bawahnya. Tangan kasar itu menggenggam miliknya dan itu mampu membuat tubuh Jeonghan merinding.

Different World [CheolHan] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang