Setelah menunggu kurang lebih 30 menit setelah habisnya waktu pengerjaan soal di babak penyisihan pertama, akhirnya pengumuman mengenai siapa saja peserta yang masuk ke babak selanjutnya ke luar. Tenggara berhasil masuk ke babak penyisihan kedua dengan perolehan nilai tertinggi sekaligus tercepat di babak pertama. Tenggara yang mendengar kabar itu lantas dirinya refleks melompat dan meninju angin. Dirinya tak peduli beberapa pasang mata yang menatapnya aneh, yang pasti dirinya sangat senang sekarang. Tenggara sampai merelakan sebentar image cool girlnya terlepas dari dirinya. Namun itu tak berlangsung lama, setelah dirinya tersadar, Tenggara langsung merapikan seragam dan kerudungnya, merubah ekspresi mukanya menjadi seperti semula. Bu Wina yang melihat perubahan drastis ekspresi dari peserta didiknya lantas menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, ada-ada saja peserta didiknya ini.
Babak penyisihan tahap pertama sudah Tenggara lewati. Kini, Tenggara tengah sibuk mengerjakan soal di babak penyisihan kedua, 25 soal essay dengan waktu yang diberikan 90 menit. Tenggara harus sat-set sat-set, waktu 90 menit bukanlah waktu yang lama apalagi dengan soal yang lumayan banyak. Saking gugupnya, Tenggara sampai sering menjatuhkan pulpennya. "Bisa yuk bisa Ra.", ucap Tenggara menyemangati dirinya sendiri.
Soal ke 10 -› Suatu tabung berada di dalam prisma tegak segitiga. tabung tersebut tepat sekali ada di prisma pada alas, tutup, dan semua sisi prisma. Alas prisma berbentuk segitiga sama sisi dengan panjang sisi 8 cm dan tinggi prisma 6 cm . Volume tabung tersebut adalah.....
Tenggara nampak fokus pada kertas soal, membaca soal tersebut dengan mulut yang terbuka namun tanpa suara. 5 detik dirinya terdiam, berusaha mencerna soal yang telah dibacanya, hingga tangannya melesat mengenggam pulpen, mencurat-coret kertas kotretan di hadapannya dengan rumus dan angka hingga ketemu, jawabannya 32π. Karena soal di babak kedua ini berupa essay, maka selain harus benar jawabannya, tapi harus dituliskan pula penjelasannya dari mana angka tersebut didapat.
Waktu tersisa 5 menit, Tenggara sudah menyelesaikan semua soal di babak keduanya. Setelah mengecek ulang kebenarannya dan dirasa semua jawaban yang sudah dia tulis benar, Tenggara langsung berjalan ke depan, mengumpulkan kertas soal dan kertas jawabannya. Pengawas yang melihat kegesitan Tenggara dalam mengerjakan soal di tiap babak dibuat berdecak kagum, "Waktu yang dimanfaatkan dengan baik Tenggara, bagus.", ucap sang pengawas sambil mempersilahkan Tenggara untuk meninggalkan ruangan.
Peserta lain yang masih fokus mengerjakan soal ada yang menatap kagum kepada Tenggara, ada juga yang menyinyir di dalam hatinya. Tenggara tak memperdulikan penilaian mereka terhadap dirinya, yang terpenting dirinya mengerjakan soal dengan benar, tepat, cepat, dan pastinya jujur.
Masih ada waktu sekitar setengah jam sebelum pengumuman mengenai 5 peserta yang berhasil lolos ke babak final diumumkan, Tenggara masih mempunyai cukup banyak waktu untuk kembali membuka catatannya. Entahlah, entah dirinya yang terlalu pede atau memang feelingnya benar, Tenggara merasa dirinya akan sampai ke babak final dan membawa piala itu. "Semangat Ra, satu babak lagi dan lo akan bawa pulang piala itu.", yakin Tenggara pada dirinya sendiri sambil kembali fokus pada buku yang ada di pangkuannya, membuka lembaran demi lembaran hingga buku yang dia pegang terjatuh akibat ulah seseorang.
"Gak usah seneng dulu, lo belum tau siapa gue.", tiba-tiba seorang remaja cewek seumuran dengan Tenggara berdiri di hadapannya mengatakan kalimat yang menurut Tenggara gaje. Tenggara dengan muka datarnya memungut buku catatannya yang harus jatuh mengenaskan di lantai akibat ulah cewek di depannya, lantas berdiri, menatap mata cewek di hadapannya sambil tersenyum smirk. "Gue gak tau siapa lo, dan lebih baik gue gak tau kan?", ucapnya sambil langsung berlalu meninggalkan si cewek yang tengah menatap ke arahnya kesal, bisa-bisanya ada orang yang menantang seorang Aurelie. "Kita liat aja, siapa yang bakal menang di babak final nanti. Asal lo tau, gue maniak piala. So, persiapkan diri lo untuk kalah.", ucap cewek yang bername tage Aurelie. Dengan membalikkan badan sedikit, Tenggara merespon omongan Aurelie dengan santai dan tetap mempertahankan muka datarnya. "Gak nanya.", ucapnya sambil kembali melangkahkan kakinya, dirinya mencari keberadaan Bu Wina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tenggara & Utara
Teen FictionApa jadinya jika Tenggara, si cewek introvert dan anti dengan yang namanya jatuh cinta berubah 180° menjadi jatuh cinta sedalam-dalamnya pada sosok Utara yang merupakan anak guru ngajinya. Sayangnya, Tenggara hanya bisa mencintai dalam diam sosok Ut...