"Rencana Allah selalu indah walaupun untuk mendapatkan sesuatu yang indah itu kita harus melewati kesedihan dan kesakitan terlebih dahulu."-Tenggara
Pukul 07.00, Tenggara sudah rapih dengan menggunakan pakaian casual. Kemarin, Reyvan sudah berjanji akan mengajaknya jalan-jalan keliling Bogor hari ini dan tentu saja hal tersebut menjadikan Tenggara sangat bersemangat.
Sambil menunggu Reyvan yang entah kenapa sangat lama dalam hal bersiap, lamanya itu lho melebihi cewek lagi dandan. Memanfaatkan waktu, Tenggara melanjutkan bab di cerita yang dirinya buat hampir setengah jadi untuk siap dibukukan.
Mobile data handphonenya yang dinyalakan membuat tak jarang notif selalu masuk yang membuat Tenggara terus-terusan menggesernya karena menghalangi. Layar yang menampilkan deretan-deretan kalimat yang baru saja diketik tergantikan oleh panggilan yang masuk dari Utara membuat Tenggara menghela nafas.
"Ada apaan sih dia nelepon. So peduli, dasar buaya.", masih bete dengan hal kemarin, Tenggara lebih memilih menolak panggilan itu. Satu detik, dua detik, dan tiga detik, hingga panggilan dari kontak yang sama kembali masuk membuat Tenggara berdecak malas.
"Astaghfirullah, udah punya cewek masih aja ya.", gerutunya kesal. Panggilan kembali ditolak oleh Tenggara. Niatnya yang akan melanjutkan membuat bab baru di ceritanya menjadi tak mood gara-gara Utara yang mengganggunya.
"Sarapan apa?", tanya Reyvan yang baru saja ke luar dari rumah dan berdiri di samping kursi depan rumah yang diduduki Tenggara. Hari ini rencananya mereka berdua memang akan berkeliling Bogor dengan menggunakan motor milik Reyvan dengan diawali sarapan terlebih dahulu.
"Terserah.", jawaban Tenggara membuat Reyvan membuang nafas kasar, pasalnya Tenggara sudah mengeluarkan kata-kata keramat yang akan membuat cowok termasuk dirinya bingung setengah mampus.
"Gak ada namanya makanan terserah yee!", ucap Reyvan dengan nada sewot membuat Tenggara memutar bola mata malas.
"Gak usah ditekuk gitu mukanya, makin jelek, masih pagi juga. Bubur ayam aja ayo.", jawab Tenggara pada akhirnya sambil berjalan duluan menuju ke motor aerox yang akan dipakai oleh mereka beberapa jam ke depan untuk mengelilingi kota Bogor."Yeee sembarangan, gini-gini juga banyak yang suka sama kakak ya.", ucap Reyvan dengan pongah membuat Tenggara menampilkan ekspresi menahan muntah, merasa mual mendengar ucapan Reyvan yang tingkat pedenya terlalu over.
"Mereka katarak kali kak.", ucap Tenggara yang membuat Reyvan mendengus kesal dan segera menaiki motornya setelah sebelumnya memberikan satu helm kepada Tenggara."Berangkat bang!!!", teriak Tenggara tepat di telinga Reyvan membuat Reyvan berjingkrak kaget dan hampir saja tidak bisa menyeimbangkan motornya. Reyvan mengusap dada, menahan mati-matian tangannya yang serasa ingin menggeplak adik sepupunya yang bar-bar itu.
"Ayo bang!!!", Tenggara kembali berteriak sambil menggeplak pundak Reyvan lumayan keras membuat si korban langsung menoleh dan mendelikkkan matanya tajam, berharap si pelaku akan takut namun yang didapat justru kejulidan balik yang ditunjukkan oleh Tenggara.
"Apa lo?!", tanya Tenggara sewot membuat Reyvan hanya mampu menghembuskan nafas kasar dan kembali mengusap dadanya.
"Punya adik kok gini amat.", monolognya sambil mulai menyalakan mesin motornya dan mulai menarik gas motor, membelah jalanand dan ikut bergabung dengan kendaraan lain. Semoga saja Reyvan bisa tahan dengan sikap Tenggara beberapa jam ke depan, semoga._______________________________________________
Drtt... Drtt... Sengaja nada dering panggilan di HP Tenggara yang biasanya menggunakan musik klasik diganti oleh Tenggara dengan hanya sekedar getaran membuat HP yang dibiarkan Tenggara tergeletak di meja samping mangkok bubur itu bergetar. Getaran tersebut terasa oleh Reyvan karena memang mereka satu meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tenggara & Utara
Teen FictionApa jadinya jika Tenggara, si cewek introvert dan anti dengan yang namanya jatuh cinta berubah 180° menjadi jatuh cinta sedalam-dalamnya pada sosok Utara yang merupakan anak guru ngajinya. Sayangnya, Tenggara hanya bisa mencintai dalam diam sosok Ut...