Pukul 03.00 dini hari, Tenggara sudah terbangun dan terlihat segar. Maklum hari pertama di bulan Ramadhan, masih semangat-semangatnya. Sejak malam, Tenggara memang terlihat sangat excited menyambut akan hari esok yang merupakan hari ini, hari pertama di bulan Ramadhan tahun 1441 Hijriyah.
Setelah selesai dengan kegiatan ritual paginya di kamar mandi alias membersihkan diri, Tenggara tak lupa mengambil air wudhu, dirinya akan melaksanakan shalat tahajud. Waktu masih terbilang sangat pagi untuk dirinya melaksanakan ibadah sahur, tapi Tenggara menduga jika mamahnya pasti sudah sibuk berkutat di dapur menyiapkan menu sahur untuk keluarga kecilnya. 03.30, masih ada waktu untuk Tenggara mendekatkan diri kepada Allah SWT, dirinya juga berniat akan mengkhatamkan al-Qur'an sebanyak 5 kali di bulan Ramadhan tahun ini, maka dari itu mari mulai mengambil langkah untuk mencapai niat tersebut.
"Sayanggg.... bangun. Ayo sahur, nanti keburu imsak.", teriak Mamah Senja dari dapur. Tenggara yang kala itu sudah ke luar dari kamarnya dan mulai menuruni anak tangga satu persatu cukup terkejut mendengar teriakan mamahnya yang sangat melengking. Tenggara mengusap dadanya tanda jika jantungnya hampir copot karena kaget mendengar teriakan sang mamah. "Iya mah, gak usah teriak, Ara udah turun kok.", jawab Tenggara sesaat setelah dirinya sampai di meja makan. Pukul 04.00 dini hari, keluarga kecil itu melaksanakan ibadah sahur di hari pertama Ramadhan tahun 1441 Hijriyah.
"Kamu gak berangkat kuliah subuh Ra?", tanya Ayah Fajar pada Tenggara ketika melihat putri tunggalnya masih terlihat santai di depan TV setelah selesai melaksanakan ibadah sahur.
"Berangkat kok, nanti aja udah adzan ah berangkatnya.", jawab Tenggara tanpa mengalihkan fokusnya dari tayangan yang ditayangkan benda di hadapannya.
"Kamu kok beda sih Ra belakangan ini? Ada masalah ya?", Ayah Fajar kembali menanyakan suatu hal yang belakangan ini terus mengganjal di hatinya. Melihat putri satu-satunya terlihat murung belakangan tentu membuat dirinya merasa sedih dan bertanya-tanya.
"Bukan karena Utara kan?", lanjut Ayah Fajar menanyakan pertanyaan yang sangat dihindari oleh Tenggara. Tenggara mendadak menegang di tempatnya. Nama itu, nama seseorang yang sudah membuat perasaannya aneh, seseorang yang dengan sengaja meruntuhkan pertahanan Tenggara, seseorang yang selalu membuatnya baper dengan perlakuan manisnya. Hingga 6 bulan yang lalu, Tenggara mendapat kabar kalau Utara mengajar di salah satu pondok pesantren di Jakarta Timur dan untuk kuliahnya dia menggunakan sistem kuliah jarak jauh. Itu artinya, keberadaan Utara jauh dari jangkauan Tenggara.Tenggara mendengar kabar itu dari Uma Fara saat Utara sudah seminggu sejak keberangkatannya. Tenggara cukup kecewa karena Utara tak memberinya kabar apa-apa. Sebenarnya Tenggara tak harus merasa kecewa atau sakit hati karena Utara tak memberi kabar mengenai keberangkatan dirinya ke Jakarta Timur, toh dirinya bukan siapa-siapanya Utara, Tenggara tak ada hak untuk mendapatkan kabar dari seorang Utara. Bukannya bagus kalau Utara berasa jauh darinya? Itu artinya dirinya bisa menata kembali hatinya yang aneh semenjak adanya Utara. Tapi, itu tak semudah yang dikira, sejak Utara tak ada di kampung, Tenggara sering terlihat murung. Mungkin ini sedikit lebay, tapi Tenggara merasa harinya menjadi kurang berwarna semenjak tak ada Utara. Padahal, dirinya dan Utara sama sekali tak ada hubungan apa-apa. Aneh.
Tenggara menghela nafasnya. Bisa-bisanya dia malah melamun memikirkan Utara, siapa dia? Bahkan Utara tak pernah memikirkannya, lantas mengapa Tenggara anteng memikirkannya? "Gak lah yah, yakali aku mikirin dia, emang dia siapa. Udah ah, Ara mau siap-siap dulu.", jawab Tenggara sambil beranjak dari duduknya. Jangan sampai moodnya rusak di pagi hari hanya karena Utara yang bukan siapa-siapanya.
______________________________________
Mungkin, hampir di semua daerah kegiatan Maghrib Mengaji akan dialihkan ke waktu Subuh saat bulan Ramadhan. Sering disebut Kuliah Subuh, karena kegiatannya yang dilakukan pada waktu Subuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tenggara & Utara
Teen FictionApa jadinya jika Tenggara, si cewek introvert dan anti dengan yang namanya jatuh cinta berubah 180° menjadi jatuh cinta sedalam-dalamnya pada sosok Utara yang merupakan anak guru ngajinya. Sayangnya, Tenggara hanya bisa mencintai dalam diam sosok Ut...