"Part paling tolol adalah ketika lo terus-terusan mikirin seseorang yang gak mikirin lo sama sekali."-Tenggara
Sudah setahun lebih sejak janji itu dan Utara masih belum menepatinya. Boro-boro menepati, Utara nya saja entah menghilang ke mana. Tak ada kabar, nomornya tak dapat dihubungi dan semua media sosialnya pun tak aktif.
Sudah empat bulan ini, Tenggara selalu berusaha bodoamatan dan tak peduli dengan Utara. Selain karena Tenggara fokus pada ujian-ujian yang dilaksanakan sebagai penentu kelulusan, tapi juga Tenggara memang berusaha untuk melupakan Utara.
Namun tetap saja, semua itu tak membuahkan hasil. Rasa itu tetap sama dan tak ada pengurangan sedikit pun. Tenggara juga tetap melakukan hal yang sudah menjadi kebiasaannya sejak kurang lebih setahun yang lalu. Mengecek last seen whatsapp dan media sosial Utara yang sama sekali tak ada perubahan.
Hari ini adalah hari pelaksanaan Paturay Tineung Siswa-Siswi Kelas XII. Dari pukul 04.30 pagi, Tenggara sudah otw dari rumahnya menuju ke butik Gara Fashion yang merupakan butik milik mamahnya.
Petugas make up yang sudah dibooking sejak jauh-jauh hari memang diarahkan untuk langsung datang ke alamat Gara Fashion saja oleh Mamah Senja. Bukan karena itu saja, Tenggara juga hari ini akan mengenakan kebaya modern jahitan tangan mamahnya sendiri.
Tenggara menatap pantulan dirinya di depan kaca full body di ruangan khusus tempatnya melakukan make up tadi. Kebaya modern dan kerudung pashmina berwarna lilac sudah melekat di tubuhnya. Warna itu adalah warna pilihannya dua bulan yang lalu saat ditanya oleh mamahnya.
Dua bulan yang lalu mamahnya menanyakan perihal ingin memakai kebaya warna apa saat graduation, dan Tenggara menjawabnya dengan warna lilac.
Dengan make up yang tipis-tipis dan lebih berkesan natural, Tenggara nampak sangat cantik hari ini. Tenggara memotret terlebih dahulu dirinya lalu mengirimkan foto selfie tersebut ke nomor Utara yang sudah lama tak online.
Kak Uta
Assalamu'alaikum Kak Uta
Ara hari ini graduation, Kak Uta
kapan pulang?~send a picture
Tak ada balasan ataupun ceklis biru dari pesan tersebut. Hanya ceklis satu berwarna abu lah yang terlihat membuat Tenggara hanya menghela nafas. Graduation kali ini tak semeriah graduation saat dirinya duduk di bangku SMP."Wah, anak mamah cantik sekali.", Mamah Senja yang baru saja masuk ke ruangan khusus tempat putri tunggalnya bersiap langsung terpana begitu melihat putrinya yang sangat cantik. Tidak hanya itu, kebaya hasil desain dan jahitannya pun sangat pas dan cocok di tubuh putrinya.
"Gak ketebelan kan mah make up-nya?", tanya Tenggara merasa kurang percaya diri, pasalnya Tenggara ini masih sama seperti dulu, dirinya ini anti dengan yang namanya make up, mentok di bedakan sama lipbalm-an doang. Maka dari itu, saat memakai make up lengkap Tenggara akan terus-terusan membuat dirinya percaya diri. Tenggara mah make up tipis-tipis saja kurang pede apalagi menor.
Mamah Senja memutar tubuh Tenggara hingga sepenuhnya menghadap ke arahnya. Matanya meneliti dari ujung kepala yang di sana tersemat sebuah mahkota kecil hingga ke ujung kaki Tenggara yang sudah terbungkus oleh high heels. Diteliti seperti itu tentu saja membuat Tenggara gugup dan khawatir jika riasannya terlalu berlebihan.
"Nggak kok, udah pas.", jawab Mamah Senja yang seketika membuat kekhawatiran Tenggara luntur saat itu juga."Yuk berangkat.", Mamah Senja yang memang sudah rapih dengan kebaya segera saja mengajak sang putri untuk berangkat menuju ke sekolah yang jaraknya lumayan jauh dari butiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tenggara & Utara
Ficção AdolescenteApa jadinya jika Tenggara, si cewek introvert dan anti dengan yang namanya jatuh cinta berubah 180° menjadi jatuh cinta sedalam-dalamnya pada sosok Utara yang merupakan anak guru ngajinya. Sayangnya, Tenggara hanya bisa mencintai dalam diam sosok Ut...