Niatnya yang akan leha-leha memasuki masa bebas sebelum libur akhir semester gagal total ketika dirinya malah didaftarkan dalam ajang LKS jurusan oleh ketua kelasnya. Tenggara menolak mentah-mentah karena memang keputusan yang dibuat sang ketua kelas diputuskan tanpa sepengetahuannya. Tapi jawaban dari Lelita sebagai ketua kelas yang menyebut-nyebut Bu Yura---wali kelasnya yang lumayan killer membuat Tenggara mau tak mau mengiyakannya.
"Ck. Si Lelita cepu banget pake ngancem gue segala.", gerutu Tenggara di sela-sela belajarnya untuk persiapan LKS antar jurusan yang akan dilaksanakan besok di sekolahnya. Tenggara bukan takut pada Lelita ataupun takut karena kekilleran Bu Yura, karena bagi Tenggara Bu Yura baik dan memang beliau selalu bersikap baik padanya, atau itu mah ada udang di balik bakwan? Entahlah. Bukan, dia bukan takut, dia hanya tak ingin Bu Yura kecewa kepada anak didiknya, yoweslah demi ibu.
"Awas aja kalau lo besok muncul, rumus logika!", ancamnya sambil menunjuk fungsi logika if di catatan miliknya dengan menggunakan jari telunjuknya. Entahlah, firasatnya mengatakan besok akan muncul si if ini dan Tenggara sama sekali tak mengerti bagaimana cara menggunakannya.
______________________________________
"Sorry lo nunggu lama Ra.", ucap seseorang yang membuat Tenggara menolehkan kepalanya. Nampak Lelyva baru saja datang dan tengah mengatur nafasnya. Lelyva adalah teman sekelasnya yang juga ikut didaftarkan LKS oleh Lelita tanpa sepengetahuannya. Jangan salfok pada nama keduanya, nama mereka seperti kembar, tapi percayalah mereka ke luar beda lubang.
"Yaudah, langsung ke lab aja yok, gue udah dapat telepon dari kakak panitianya tadi.", jawab Tenggara lantas keduanya berjalan beriringan menuju ke lab tempat akan dilaksanakannya LKS jurusan AK. Tadi Tenggara memang menunggu Lelyva terlebih dahulu, karena Lelyva yang memintanya lewat chat, tak ada teman katanya.
"Silahkan check in dulu bagi peserta yang baru datang lalu langsung ke mejanya dan menyiapkan laptopnya yang sudah kami sediakan di kolong meja.", ucap panitia begitu Tenggara dan Lelyva baru saja masuk ke lab. Lab sudah nampak penuh oleh peserta lain. Tanpa banyak babibu lagi, keduanya langsung check in dan menempati mejanya masing-masing.
"LKS dibagi ke dalam dua bagian. Bagian satu adalah akuntansi manual dengan waktu pengerjaan 180 menit. Bagian kedua adalah akuntansi komputer dengan waktu pengerjaan sama seperti bagian satu.", ucap guru pengawas menjelaskan peraturan dan hal terkait pelaksanaan LKS.
Pengawas segera membagikan tumpukan kertas yang terdiri dari format jurnal umum sampai laporan keuangan yang nantinya harus diisi oleh peserta LKS. Dua lembar soal turut dibagikan oleh satu pengawas yang lain. Setelah mendapat bagiannya, Tenggara segera fokus mengerjakan setelah sebelumnya merapalkan do'a terlebih dahulu.
______________________________________
"Baru jurnal umum aja gue gak balance."...
"Huuh ih iya, gue ngitung 10 kali tetep aja gak balance, pasrah aja lah."...
Begitulah indera pendengaran Tenggara menangkap keluhan peserta lain yang tengah menikmati makan siang di luar lab. Dahinya mengernyit halus, tanda jika dia tengah berpikir."Perasaan gue balance-balance aja walaupun jurnal penyesuaian agak kurang ajar.", monolognya yang ternyata didengar oleh orang yang ada di sampingnya.
"Sama, punya gue juga balance.", ucap orang yang ada di samping Tenggara, orang tersebut tak lain adalah Lelyva Hernanda.Tenggara hanya menoleh sekilas pada Lelyva sebelum suara Lelyva kembali terdengar lagi.
"Bukannya lo kurang jago di penyesuaian Ra?", tanyanya yang terdengar meremehkan.
"Belajar lah biar gak bego.", jawab Tenggara sarkasme.
Boleh juga si Tenggara.ini, ucap Lelyva dalam hatinya, sepertinya Tenggara ini bukanlah rivalnya yang mudah dikalahkan.Pengerjaan bagian kedua dimulai, jika tadi pengerjaan dilakukan secara manual, maka sekarang pengerjaan dikerjakan secara komputerisasi. Selembar kertas berisi soal yang harus Tenggara jabarkan dalam spreadsheet dengan menggunakan fungsi dan formula sudah Tenggara terima sejak sedetik yang lalu. Lantas tangannya segera mengotak atik keyboard dan mouse yang sudah terhubung ke laptop di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tenggara & Utara
Novela JuvenilApa jadinya jika Tenggara, si cewek introvert dan anti dengan yang namanya jatuh cinta berubah 180° menjadi jatuh cinta sedalam-dalamnya pada sosok Utara yang merupakan anak guru ngajinya. Sayangnya, Tenggara hanya bisa mencintai dalam diam sosok Ut...