Sejak kegiatan Kuliah Subuh di bulan Ramadhan 1443 Hijriyah, Tenggara yang tadinya bolong-bolong Maghrib mengajinya, sekarang hampir setiap hari Tenggara pasti berangkat, terkecuali jika dirinya sakit atau pulang kesorean.
Bukan tanpa sebab Tenggara menjadi seperti ini, Tenggara juga bersyukur karena dirinya bisa sadar dan kembali aktif mengaji, ya walaupun dulu juga dirinya aktif tapi bolong-bolong. Tenggara melakukan ini karena dirinya selalu disindir oleh Ustadz Ramdan yang mengatakan jika dirinya rajin ke madrasah pas kuliah Subuh saja. Hal itulah yang menjadikan Tenggara sedikit terketuk pintu hatinya, alhasil inilah dampak positifnya.
Hari itu, di perpustakaan K-One, Tenggara nampak sedang asyik berkeliling dari satu rak ke rak yang lain. Tangannya tak henti-hentinya meniti tiap deretan buku, mencari novel yang sekiranya menarik untuk dibaca.
Sementara itu, di belakang Tenggara, dengan wajah setengah ditekuk Adel membututi ke mana langkah Tenggara setiap saat sejak 15 menit yang lalu."Lo nyari buku apaan sih Ra? Lama bener dah kek nyari jodoh.", gerutunya setengah kesal, pasalnya kakinya sudah pegal dari tadi karena terus mengikuti ke arah mana kaki Tenggara melangkah. Bukan hanya itu, Adel yang kurang srek dengan tempat yang bernama perpustakaan, menyebabkan dirinya merasa bosan walau hanya sekedar baru melihat deretan buku-buku tanpa membacanya.
"Jodoh gue kan Kak Uta.", ucap pelan Tenggara tanpa sadar yang terdengar samar di pendengaran Adel.
"Hah? Ngomong atau baca mantra sih? Kagak jelas woy.", tanya Adel setengah sewot. Merasa ucapannya melantur, Tenggara segera mengalihkan topik."Yuk, gue dah nemu.", jawab Tenggara setelah sebelumnya menarik satu novel dengan cover berwarna biru dongker yang terlihat sangat cantik. Mereka pun berjalan menuju ke tempat duduk lesehan yang disediakan di perpustakaan. Sambil kakinya melangkah, Tenggara membaca sinopsis dari novel yang dirinya pilih tadi yang terletak di bagian belakang novel.
________________________________________________
"Gimana? Sejauh mana perkembangannya? ", tanya Adel di sela-sela scroll tiktoknya sementara Tenggara masih nampak fokus menatap paragraf demi paragraf di tiap lembar novel yang dirinya pilih setengah jam yang lalu.
Mendengar pertanyaan dari orang di sampingnya yang tak lain adalah Adel, membuat Tenggara mengalihkan fokusnya ke samping kanan.
"Perkembangan apa?", tanya balik Tenggara seolah tak paham, padahal sejujurnya Tenggara tau ke mana arah perbincangan Adel. Simple saja, kalau gak tentang crushnya, ya pasti kepo dengan Utara."Lo bego banget dah ah di urusan percintaan.", mendengar ucapan Adel membuat bibir Tenggara terangkat sebelah. Tenggara tersenyum smirk sambil menutup novelnya dan menyimpannya di atas meja.
"Ngaca mbak, lebih bego mana sama yang dulu pernah bertahan walau disakitin?", jawab Tenggara sarkasme membuat Adel hanya mendelik dan mencebikkan bibirnya ke depan seolah menyatakan jika apa yang dibicarakan oleh Tenggara itu benar dan dirinya telah kalah.
"Ngeri ngultinya.", ucap Adel pelan yang masih dapat didengar oleh Tenggara."Gue ngerti apa yang lo maksud, tapi gue males ngomongin soal dia.", ucap Tenggara pada akhirnya setelah beberapa menit hanya terjadi keheningan di antara mereka.
"Lah, kenapa?", bukannya mengiyakan dan mengganti topik, yang ada Adel malah bertanya dengan tampang so polosnya membuat Tenggara mati-matian menahan tangannya untuk tak menggeplak kepala sahabatnya itu.
"Keknya dia dah taken deh.", walau kesal tapi Tenggara tak urung tetap menjawab pertanyaan Adel.
"Tau dari mana lo? Halah, paling cuma feeling lo doang itu mah.", Adel menanggapi ucapan Tenggara dengan muka malasnya sambil matanya fokus pada video tiktok yang tengah terputar di HP-nya."Tapi dia pernah bikin sw cewek jir.", Tenggara sudah tak mood lagi melanjutkan membaca novel bergenre romance yang sempat dirinya pilih tadi. Bagi Tenggara, kini obrolan dirinya dengan Adel cukup menarik untuk dilanjutkan. Alhasil, novel bercover biru dongker itu kini tergeletak di atas meja tanpa ada yang menyentuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tenggara & Utara
Teen FictionApa jadinya jika Tenggara, si cewek introvert dan anti dengan yang namanya jatuh cinta berubah 180° menjadi jatuh cinta sedalam-dalamnya pada sosok Utara yang merupakan anak guru ngajinya. Sayangnya, Tenggara hanya bisa mencintai dalam diam sosok Ut...