Part 18»Ngedate with Adel

16 3 0
                                    

Wabah covid-19 yang menyebar di bumi pertiwi tercinta ini menjadikan semua aktivitas dilaksanakan secara daring termasuk sekolah. Hal tersebut diterapkan bukan tanpa alasan, hal ini bertujuan supaya wabah covid-19 tidak semakin menyebar sehingga bisa berakhir dan semua akan kembali normal seperti semula.

Wabah covid-19 ini cukup membawa banyak perubahan bagi seorang Tenggara, salah satunya adalah pada postur tubuh Tenggara, terbukti dari berat badannya yang naik. Maklum, menghabiskan waktu di rumah menjadikan Tenggara gabut dan alhasil dia menghilangkan kegabutan itu dengan menonton film action kesukaannya sambil mengemil.

Bukan hanya membawa perubahan pada postur tubuh saja, tapi juga membawa perubahan pada pertemanan Tenggara. Tenggara yang dulunya sangat dekat dengan Ayi, bahkan kedekatannya seperti si tuyul kembar Upin dan Ipin dikarenakan seringnya bersama, hubungan mereka berdua kini terlihat renggang. Entah kenapa hubungan kedua remaja itu bisa renggang, yang pasti sudah hampir 1 tahun lebih mereka tak pernah terlihat ke luar atau main bersama. Tenggara sendiri juga merasa kalau hubungannya dengan Ayi terasa renggang dan terasa semakin jauh. Tapi, dirinya tak terlalu ambil pusing, dirinya berpikir mungkin Ayi sedang ada problem dan membutuhkan sedikit ruang untuk sendiri.

Pukul 12.30, kegiatan pembelajaran daring hari ini dengan jadwal mata pelajaran IPS, Bahasa Indonesia, dan Seni yang dilakukan lewat zoom sudah selesai. Tangan Tenggara bergerak membereskan buku-buku, alat tulis, dan i-Pad yang telah selesai digunakan di meja ruang tamu. Hari ini Tenggara memang melakukan kegiatan pembelajaran daring di ruang tamu dengan ditemani sang mamah. Namun, Mamah Senja tak bisa menemani Tenggara belajar sampai selesai, dikarenakan mamahnya itu ada keperluan mendadak.

Terdengar getaran dari HP yang ada di atas meja, pertanda ada pesan masuk ke HP milik Tenggara. Pergerakan Tenggara yang tadinya akan menaiki tangga menuju ke kamarnya untuk menyimpan peralatan yang sudah dia gunakan terhenti. Tenggara mengambil HPnya dengan sebelah tangan karena sebelah lagi dia pakai untuk membawa tumpukan buku dan i-Pad di atasnya. Terlihat ada pesan yang masuk di aplikasi berlogo hijau dari kontak yang Tenggara namai dengan nama Adelia Mahendra

Adelia Mahendra

jadi kan nyeblak?

Jadi, jam 13.00 gue otw

sekalian tmnin gue beli buku yaa

Iya

Setelah mengetikkan balasan pada Adel, Tenggara kembali melanjutkan aktivitasnya yang tadi sempat tertunda. Menaiki satu persatu anak tangga menuju ke kamarnya yang ada di lantai dua. Setelah menyimpan buku-buku dan alat tulis di rak, serta menyimpan i-Pad ke tempatnya, Tenggara segera mengambil handuk yang tersampir di belakang pintu kamar mandinya dan segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket terlebih dahulu. Cuaca hari ini memang cukup panas, menyebabkan Tenggara mengeluarkan banyak keringat walaupun seharian ada di rumah.

Tepat pukul satu siang, sesuai dengan janjinya pada Adel, Tenggara sudah siap dengan pakaiannya. Kaos oblong putih sebagai dalaman dan kemeja kotak-kotak hitam sebagai luaran, untuk bawahannya Tenggara mengenakan celana cargo dan sendalnya kalian sendiri sudah bisa menebaknya, ya, sendal gunung.

______________________________________

Mini Cooper yang dikendarai oleh Tenggara mulai memasuki pekarangan rumah Adel. Tanpa berniat ke luar mobil dan memanggil Adel yang sepertinya masih ada di dalam rumah, Tenggara tetap diam di kursi kemudi menunggu Adel setelah sebelumnya dia mematikan terlebih dahulu mesin mobilnya.

Kalian jangan kaget, Tenggara memang sudah bisa mengemudikan mobil sejak kelas 7. Hanya saja, karena orang tuanya yang super duper posesif, makanya Tenggara baru diizinkan membawa motor dan mobil sendiri baru-baru ini, yaitu saat dirinya mulai menduduki bangku kelas 9, itu pun sebelum berangkat, mamahnya tak pernah absen memberi wejangan panjang kali lebar terlebih dahulu. Untungnya sebelum berangkat ke rumah Adel tadi, mamahnya itu sedang tak ada di rumah, jadi tak ada part wejangan dulu yang memakan waktu.

Tenggara & UtaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang