PART DUA

8K 203 12
                                    

Selamat membaca👸
Semoga kalian suka dan jangan lupa tinggalkan jejaknya😭

Arzela Anasera, cewek berambut sedikit cokelat itu memasuki ruang ganti kelas 12 dan berjalan menuju lokernya yang berada ditengah-tengah ruangan. Dia berjalan sambil melantun-lantunkan bola basketnya ke lantai hingga tiba-tiba saja beberapa orang keluar dari salah satu bilik loker dan membuatnya terkejut. Cewek itu lantas langsung menangkap bola basketnya agar tak lagi memakan korban seperti Ryan tadi.

Cewek itu menghela napas kasar. Setelah mendengar kata-kata tak menyenangkan dari Ryan didekat lapangan, apakah dia akan mendapat serbuan dari gadis-gadis ini lagi?

"Permisi, gue mau lewat."

Cewek-cewek yang berdiri sekitar 5 orang itu saling pandang sebelum kemudian pecah menjadi dua bagian untuk membiarkan Arzela lewat. Arzela berjalan santai sebelum tiba-tiba saja rambutnya ditarik kuat-kuat oleh seseorang dan tubuhnya didorong hingga membentur salah satu loker.

"Masih bisa main basket lo setelah ngerusak rumah tangga keluarga gue?" tanya Felyna Arsha.

Pemimpin geng Meangurl yang terkenal bengis dan tak berbelas kasihan. Anggotanya terdiri dari 5 orang dan meraka berada diruangan yang sama dengan Arzela sekarang.

"Gue bahkan nggak bisa makan dan minum karena pelacur sialan itu dan lo masih bisa main basket? Hidup kita aja nggak setara kenapa malah lo lebih bahagia?"

Arzela menggeleng pelan. "Gue nggak bahagia!"

"LIAR!" Seru Felyn langsung. Cewek itu kembali menggenggam rambut Arzela dan mendorongnya hingga cewek itu berlutut tepat dihadapannya.

Felyn tak mau banyak bicara sekarang. Emosinya benar-benar tak terkendali melihat betapa santainya hidup Arzela setelah apa yang ibu cewek itu lakukan pada keluarganya. Felyn memukul kepala Arzela keras-keras. Tak peduli apa yang akan terjadi setelah pukulannya melayang bertubi-tubi. Cewek itu juga menampar wajah Arzela, menyisakan darah yang keluar dari sudut bibirnya dam lebab dikedua sudut matanya. Arzela sempat mengeluarkan air matanya merasakan kesakitan yang luar biasa.

"Hidup gue udah baik-baik aja tapi kenapa nyokap anjing lo itu datang ke keluarga gue? Nggak pernah kapok ya menghancurkan rumah tangga keluarga gue dan Zaigan? Anjing kalian! Aarrrghhhh!"

Pekikan Felyn beriringan dengan perlakuan cewek itu yang sekarang menendang perut Arzel berkali-kali sebelum akhirnya teman-temannya menarik Felyn sebelum tak sengaka membunuh Arzela yang sudah lemas tidak berdaya. Felyn ditarik mundur dan cewek itu menangis sejadinya.

"Gue berharap lo mati, Arzela! Gue berharap lo bunuh diri dan mati dan jangan pernah tampil dalam pandangan gue lagi. Lo cewek busuk sialan!"

Dan seketika sunyi. Arzela berusaha bangkit dengan perutnya yang amat teramat sakit setelah Meangurl meninggalkannya di ruang loker sendirian. Arzela berjalan tertatih sambil membawa bola basketnya ke loker. Tapi cewek itu tak bisa menahan tangisnya lagi. Dia duduk disalah satu kursi panjang diantara loker-loker dan menangis sendirian. Arzela sungguh meratapi apa yang terjadi padanya karena apa yang ibunya lakukan. Dia marah, kecewa, ingin membalas semua yang jahat padanya. Tapi Arzela tak memiliki kekuasaan. Dia hanya seorang anak yang ditinggal mati oleh ayahnya dan ditelantarkan oleh ibunya sendiri.

ZENARZEL [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang