PART EMPAT PULUH LIMA

4.2K 129 2
                                    

Selamat datang dan selamat membaca 😊
Semoga kalian suka ya teman teman semua 😭
MAKASIH SUDAH SEMPATIN BACA

"Anasera!"

Arzela menatap keluar jendela tokonya dan melihat Rianda berdiri sambil melambai-lambaikan tangan kearahnya. Arzela menghela napas pelan. Entah seberapa kuat dia harus menahan diri untuk tidak terikat lagi pada apa yang terjadi padanya dimasa lalu. Cewek itu perlahan keluar dari balik kasir dan menemui ibunya itu juga mengajaknya duduk didepan toko.

"Kamu belum makan, kan? Makan sama mama ya. Ini mama yang masak," ucap Rianda terburu-buru. Arzela mengerutkan dahinya bingung.

Arzela memperhatikan banyak kotak kecil yang dibawa Rianda. Perempuan itu menyebarkannya diatas meja dan membuka semua tutupnya hingga semerebak aroma menyengat hidung Arzela.

Cukup lama tertegun dengan apa yang dilakukan Rianda, Arzela berusaha untuk mencari jawaban rasa penasarannya. "Mama kenapa sih?"

Rianda menoleh. "Mama cuma mau berbagi waktu yang belum pernah kita habiskan dulu."

Dahi Arzela berkerut. "Kenapa harus sekarang, ma? Disaat aku udah berusaha hidup normal. Kehadiran mama buat aku bingung. Harusnya mama jadi yang kayak biasanya aja, kalau kayak gini aku takut."

Rianda menoleh. "Takut?"

"Aku lebih suka mama menjadi diri sendiri dengan melakukan apa yanh mama suka. Daripada memaksakan diri kayak gini. Mama nggak cocok jadi ibu yang baik."

Rianda menghela napas kasar. Dia meletakkan sendok yang dipegangnya keatas meja sambil menarik tangan cewek itu dengan lembut.

"Mama ke rumah Zaigan hari ini. Mama melakukan apa yang kamu minta. Maka dari itu, mama mau kita berdua merayakan hari ini."

Mata Arzela sedikit melebar. "Mereka maafin mama?"

Rianda mengangguk sambil tersenyum. Ada kesan tak menyangka dalam hati Arzela. Cewek itu menatap wajah ibunya dengan lekat dan lama. Tak mungkin baginya memiliki waktu yang sesingkat ini untuk menatap wajah perempuan itu. Sebelum akhirnya Arzela mengalihkan matanya untuk diseka. Dalam kondisi bibir yang gemetar menahan tangis, Arzela memilih menyuapkan makanan itu kedalam mulutnya dengan suka cita. Sementara Rianda tampak tersenyum samar, lalu mengikuti Arzela dan mengunyah makanannya.

"Seenggaknya, kita melakukan ini sekali dalam hidup. Mama menyesal baru menyadari semuanya sekarang," kata Rianda setelah sesi makan bersama mereka selesai. Arzela yang biasanya tidak bisa makan menjadi sangat lahap hari ini. Meski tidak terlalu enak, tapi makanan yang dibuatkan Rianda menjadikan jiwanya kembali menjadi manusia yang kuat.

"Apa mama akan kembali kesana?" tanya Arzela kemudian.

Rianda menggidikkan bahunya tidak tahu. "Mama berpikir nggak bisa meninggalkan tempat itu. Tapi disisi lain mama mereka semuanya akan segera berakhir. Entah bagaimana caranya, hal itu membuat mama merasa harus memperbaiki hubungan kita."

ZENARZEL [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang