PART TIGA

6.8K 198 6
                                    

Selamat membaca 👸
Semoga suka dan jangan lupa tinggalkan jejaknya 👻👻

Cewek pucat dengan rambut panjang berwarna hitamnya itu menatap dirinya sendiri dipantulan cermin berukuran sedang yang terletak diatas meja kasir. Dia tengah sibuk mengobati luka-luka yang terlukis diwajah dan lehernya dengan obat merah. Malam yang cukup sunyi membuat Arzela ingin sekali meluapkan apa yang dia rasakan setelah kejadian tadi siang.

Semua bermula ketika Arzel mendapati kabar bahwa Rianda—sang mama tengah menjalin hubungan dengan seorang pria terkenal dan kaya, lagi. Perempuan itu benar-benar tidak mengerti apa yang sedang dia lakukan. Bahwa yang dia lakukan menyakiti Arzel luar dalam. Karena Rianda tak melakukannya sekali, namun berkali-kali. Dan berkali-kali pula Arzel berakhir dengan menatap pantulan wajahnya didepan cermin karena balas dendam yang dilakukan orang-orang terhadapnya. Penjelasan apapun yang berusaha Arzel lakukan, takkan pernah mengubah statusnya yang merupakan anak dari PSK.

Arzel yang kala itu sedang menangis langsung mengusap kasar air matanya setelah mendengar lonceng diatas pintu berbunyi yang menandakan ada seseorang yang masuk kedalam tempatnya bekerja itu. Dengan sekuat tenaga, Arzel menahan rasa sakitnya dan menyimpannya dalam-dalam. Agar tak ada yang tahu betapa hancur mentalnya saat ini.

"Selamat datang di toko kami. Selamat berbelanja," ucap Arzel setiap kali ada pelanggan yang masuk.

Beberapa lama setelah pelanggan pertama dimalam itu masuk, bel pintu itu berbunyi lagi dan dengan sopan Arzel kembali menyapa.

"Selamat datang dan—" Namun bedanya dia tak bisa melanjutkan kalimat selanjutnya ketika seorang perempuan berambut pendek dan dress berwarna merah dengan outer hitamnya berdiri tepat dihadapannya.
"Kenapa wajah kamu?" tanyanya.

Arzel diam sejenak dengan tangan yang terkepal kuat tanpa sepengetahuan perempuan yang berdiri didepannya.

"Jawab saya, Anasera," lanjutnya yang membuat Arzel menghela napas panjang. Sudah lama dia tidak mendengar nama kecilnya yang selalu diucapkan oleh Fahdi—sang ayah yang telah meninggal dunia beberapa tahun silam.

"Ngapain kesini?"

Rianda—perempuan dengan wajah yang dirias cantik itu berdecak. "Saya mau pinjam uang. Kasih saya 3 juta."

"Mama gila?"

"Saya yakin kamu mendengarnya dengan jelas."

Seolah tak merasa bersalah atas apa yang terjadi pada Arzel, Rianda tampak sangat tenang menghadapi anak gadisnya itu.

"Sebaiknya mama pergi."

Tapi Rianda menolak. "Saya nggak akan pergi tanpa uang."

"Aku nggak punya uang!"

Rianda berdecak sebal. "Bohong kamu. Tiap malam kamu bekerja, nggak mungkin kamu nggak punya uang."

"Kenapa nggak minta sama pacar mama aja? Atau udah putus karena tahu mama itu jalang yang nggak punya harga diri?"

ZENARZEL [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang