PART TUJUH

5.8K 191 3
                                    

Selamat datang dan selamat membaca❤❤❤
Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya❤❤❤

Selamat datang dan selamat membaca❤❤❤Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya❤❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makasih ya, Lik. Udah dianterin," kata Arzela sesaat setelah dia kembali ke toko tempatnya bekerja dengan aman.

Cewek itu turun dari motor Malik smabil memgembalikan helm yang dipinjamkan padanya tadi.

Malik mengangguk pelan. "Jadi lo kerja disini dan lo tinggal disana?" tanya Malik sambil menunjuk apartemen besar diseberang toko tempat Arzela bekerja itu.

Arzela memgangguk pelan. "Iya."

Malik tampak mengangguk. "Lo nggak merasa bersalah sama Zaigan? Karena udah buat keluarganya hampir hancur?"

Aezela terdiam sejenak. Tak menyangka Malik akan menanyakannya pertanyaan seperti itu. Merasa bersalah? Bagaimana mungkin dia tidak merasakannya. Sejak memilih meninggalkan Rianda, Arzela sudah merasa bersalah kepada orang-orang yang hancur kehidupannya karena perbuatan tidak terpuji ibunya. Hanya karena uang, ibunya rela membakar dirinya sendiri dalam kobaran api perselingkuhan dan akhirnya terjebak. Seakan matanya telah tertutup sehingga tak bisa melihat jalan kembali.

"Selama ini gue hidup dalam palung. Setiap hari yang gue dengar cuma caci maki atas apa yang nyokap gue lakukan. Selama ini gue cuma pura-pura tegar, gue cuma membiasakan diri untuk bisa hidup dan menghadapi orang-orang yang pernah terluka karena nyokap gue. Merasa bersalah? Apa lo yakin gue hidup tanpa mikirin itu?"

Malik terdiam dan mendengarkan. Tampak hanyut dengan cerita yang Arzela katakan saat itu.

"Gue takut orang-orang akan nyakitin gue lagi, kayak pertama kali nyokap gue jadi simpanan keluarga orang kaya. Termasuk Zaigan. Yang dia lakukan saat itu membekas diingatan gue. Dan gue berpikir apa yang dia lakukan pantas gue terima. Gue merasa bersalah karena kehidupannya yang baik-baik aja hancur karena ulah nyokap gue. Gue merasa bersalah kejadian itu mengubah dia sejauh ini dan gue nggak tahu sehancur apa jiwanya sekarang."

Malik tersenyum samar mendengar perkataan Arzela. Jika Arzela saja mempertanyakan bagaimana hancurnya jiwa Zaigan karena perselingkuhan itu, Malik tak bisa membayangkan bagaimana jiwa Arzela yang bisa bertahan dengan semua hal buruk yang dia rasakan saat ini. Mau kemana pun, gelar anak PSK atau Pelakor akan tetap Arzela sandang. Padahal Arzela tak melakukan kesalahan apapun. Malik jadi sadar ternyata dunia terlalu kejam pada cewek yang bahkan tak bisa menangis itu.

"Kalau gitu gue pulang dulu ya, Zel. Maaf karena membicarakan hal ini sama lo."

Arzela tersenyum samar dan mengangguk. "Sekali lagi makasih ya, maaf udah ngerepotin. Hati-hati dijalan."

Malik sudah berlalu dengan motornya dan Arzela kembali masuk kedalam toko. Sebelum tiba-tiba saja cewek itu kembali berbalik setelah merasakan seseorang menarik bahunya. Melihat orang yang membuatnya berbalik itu membuat Arzela menutup matanya sejenak.

ZENARZEL [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang