PART TIGA PULUH EMPAT

4.2K 143 2
                                    

Selamat datang dan selamat membaca 👸
Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya 😊😊

"BANGSAT LO ANJING!"

Kesabaran Baron sudah diujung batasnya. Dia menendang tubuh Emil yang sedang berlutut didepan Zaigan dengan sangat kuat hingga cowok itu terjengkang jauh kebelakang. Sebagai ketua Alcatraz berikutnya, dia amat sangat membenci pengkhianatan.

"Selama ini kita banguk kepercayaan. Hal sederhana yang mungkin dampaknya akan sangat lama. Tapi lo menghancurkan semuanya hanya karena lo ngerasa Zaigan nggak cukup baik untuk menjadi ketua. Lo gila, Mil. Lo anjing tahu nggak!"

Emilio hanya mamlu terdiam dan tak bisa membalas kemarahan Baron karena merasa percuma. Kenyataannya, dia sudah mengkhianati keluarganya sendiri hanya karena hal sepele.

"Kenapa lo lakukan ini sama kami, Mil?" tanya Stephanus kemudian.

Ang juga menyahut. "Apa lo nggak sadar bahwa kita tercipta karena kepercayaan? Orang yang lo temuin itu adalah dia yang mengkhianati keluarganya sendiri. Apa lo nggak mikir, Mil?"

"Apa sih Mil yang kurang dari Zaigan? Nggak. Apa sih yang sebenarnya kurang dari kami, Mil? Jadi semua kebaikan yang kami lakukan sama keluarga lo selama ini nggak lo pikirin? Mereka bahkan menganggap kami keluarga, Mil. Tapi lo membalas kami dengan ini?" lanjut Ranto yang sudah terlanjur kecewa.

Zaigan tak ingin bersuara karena orang-orang disekitarnya ini sudah mewakili kekecewaannya. Setelah melihat video tadi, dia langsung mengumpulkan Alcatraz dilorong sekolah dan memberitahu apa yang sudah Emilio lakukan pada mereka. Zaigan amat teramat sangat membenci pengkhianatan, sama seperti Ramos yang mengkhianati saputangannya sendiri. Dan sekarang, dengan sangat terpaksa dia merasakannya lagi. Bahkan orang terdekatnya memilih untuk pergi disaat dia sudah berusaha keras untuk menjaganya.

"Guys, gue—"

Willy segera memotong kalimat Emil. "Apalagi alasan lo untuk membela diri, Mil? Belum puas lo nusuk kami dari belakang?"

Emilio kemudian diam. Satu persatu netranya menatap keduabelas sahabatnya yang tergabung menjadi satu dalam nama besar Alctaraz. Geng elit yang dipuja-puja juga disegani hampir sepanjang nama itu berdiri. Dia merasa kecil dan hina karena sudah mengkhianati sahabat-sahabatnya itu.

"Udah cukup ya, Mil," sambut Boy yang juga tak kalah kecewanya. "Ini mungkin kali terakhir kita bisa lihat lo disini. Apa yang udah lo lakukan menghancurkan semua orang. Alcatraz terlalu baik kalau masih mempertahankan manusia kotor kayak lo."

"Maafin gue, Boy. Gue nggak mikir jernih waktu itu. Gue tergoda uang yang Ramos tawarin buat jadi mata-mata dia. Gue minta maaf, semuanya. Maafin gue. Tolong jangan tinggalin gue sendirian. Gue butuh kalian," pinta Emilio.

Rasa sakit sudah tentu dirasakan oleh setiap jiwa yang tergabung dalam Alcatraz itu. Bagaimana bisa Emilio tergiur memiliki uang yang Ramos tawarkan, padahal Zaigan mati-matian melindungi mereka dari kejahatan yang Ramos lakukan pada mereka. Sudah hampir mati bersama dalam kebakaran, juga dilindungi oleh Chiko dan anggotanya. Tapi Emilio masih tak membuka pikiran untuk memikirkan apa yang sudah Zaigan lakukan agar mereka aman.

ZENARZEL [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang