PART EMPAT PULUH

4.4K 135 5
                                    

Selamat datang dan selamat membaca ❤
MAKASIH UDAH BACA JEONGMAL 😭😭😭

Pemandangan senja itu cukup suram. Hanya ada beberapa bintang yang siap menghiasi langit, sedang bulan tak ingin menampakkan diri. Arzela memandang langit dari balik kaca apartemen Zaigan setelah pulang itu.

Zaigan keluar dari kamarnya sambil membawa kotak p3k. Lalu duduk disofa sambil mendengus membuat Arzela menoleh karena menyadari suaranya.

"Duduk," perintah Zaigan.

Arzela mengangguk tanpa rasa bersalah. Lalu duduk disamping Zaigan dengan tenang. Sementara cowok yang tampak marah itu mengoleskan salep dikening Arzela yang memar.

Berada dengan jarak yang sedekat ini bukanlah kali pertama mereka lakukan. Tapi kenapa semakin hari Arzela semakin merasa panas jika Zaigan tak membiarkan ada jarak diantara mereka. Karena ada gejolak dalam dirinya, Arzela sedikit memundurkan posisinya tapi terdengar decakan dari Zaigan yang membuat Arzela tidak jadi menjauh.

"Ceritain semua yang terjadi hari ini tanpa terkecuali," perintah Zaigan lagi.

Arzela menghela napas kasar. Terdengar jelas kekesalan dari nada Zaigan berbicara. Demi keamanan dirinya sendiri, Arzela memiluh untuk menjelaskan apa yang tadi terjadi disana.

"Mama gue datang tiba-tiba. Bilang kalau gue ngebeberin sama orang-orang disana bahwa dia udah punya anak. Terus dia narik gue buat ngajak kesana, tapi tiba-tiba Clarissa dan Felyn datang. Clarissa nggak bisa nahan emosinya dan nendang mama. Karena nggak tega, gue ngelerai mereka dan jadi tameng biar mama nggak terluka lebih parah. Tamat," jawabnya.

Zaigan menghela napas kasar. "Dan lo terima gitu aja? Padahal mama lo udah berlaku buruk sama lo."

Arzela tersenyum samar. "Gitu-gitu dia juga mama gue."

Cowok itu mengangguk pelan. "Lo nggak salah," ucap cowok itu lalu merebahkan lehernya dibantalan sofa. "Lo nggak boleh selalu baik dan membiarkan orang-orang nginjak lo, Zel. Lo harus mulai jahat sama orang, supaya lo bisa bertahan."

Arzela ikut melakukan apa yang Zaigan lakukan. "Gue nggak bisa, Zen. Orang yang terluka karena nyokap gue lebih sakit."

"Lo selalu mikirin orang yang terluka karena nyokap lo. Terus siapa yang mikirin lo yang udah merasakan semua luka ini sejak lama?"

Arzela memiringkan tubuhnya untuk menatap Zaigan. "Ada lo yang selalu mikirin gue," jawabn cewek itu lugas.

Zaigan mengangguk pelan. Dia ikut memiringkan tubuhnya hingga keduanya saling berhadapan. ZAIGAN yersenyum Samar, lalu menyelipkan helaian rambit dari wajah Arzela kebelakang telinga.

"Nggak capek hidup kayak gitu?" tanyanya.

Arzela mengangguk. "Gue capek banget."

"Ayo istirahat jadi baik," ajak Zaigan yang kemudian direspon tawa oleh Arzela.

ZENARZEL [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang