PART DELAPANBELAS

5K 162 2
                                    

Selamat datang dan selamat membaca ❤❤❤

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya 😀😀😀


Suasana siang yang cukup damai. Arzela berdiri didepan tiang basket lapangan sambil melantun-lantunkan bola orange itu ke lantai seperti biasa. Lapangan kala itu juga masih terlihat ramai, karena sekitar dua atau tiga hari lagi, perayaan ulang tahun SMA Tenggara akan dilaksanakan. Jadi masih banyak siswa yang menjadi pengisi acara berlatih bersama-sama.

Arzela memang bukan lagi bagian dari pengisi acara setelah didepak dari tim basket kebanggaannya. Sekarang dia hanya seorang diri mainkan bola orange itu dan melemparkannya hingga lolos dari ring basket.

Arzela mengambil ancang-ancang untuk melempar bolanya kembali. Namun mungkin kekuatannya terlalu besar hingga bola itu membentur papan ring dan berbalik kebelakang. Jauh dari gapaian Arzela dan berhenti dalam dekapan seseorang. Clarissa?

"Lo masih suka main basket, Zel?" tanya cewek berambut panjang itu sambil tersenyum. Dia berjalan mendekati Arzela yang tidak menyadari bahwa kakinya melangkah mundur.

"Ayo, main bareng. Kayak dulu, gue kangen banget," ucap Clarissa lagi.

Arzela meneguk salivanya susah payah. "Tolong, balikin bola gue, Ris," pintanya memelas.

Clarissa menatap bola yang dia pegang itu. Ternyata bola ini adalah bola yang sama saat mereka SMP dulu.

"Ternyata bolanya belum rusak ya? Awet banget, kayak umur lo. Heran deh, kenapa sih lo masih hidup sampe sekarang? Nggak malu punya nyokap pelacur? Kalau gue sih udah bunuh diri ya daripada jadi beban masyarakat."

Arzela buru-buru merebut bola basketnya dari Clarissa dan terkesan sedikit kasar. Clarissa yang tidak siap langsung terjatuh kelantai dan meringis kesakitan.

"Ris, lo nggak apa-apa?" tanya Arzela langsung. Cewek itu mencoba membantu Clarissa tapi langsung terdorong kebelakang saat orang-orang mulai mengerumuni mereka.

"Ris, lo nggak apa-apa?" tanya Cecep sambil membantu Clarissa berdiri. "Kok lo tega banget sih, Zel? Bisa-bisanya lo kasar sama anak baru. Jahat banget lo!"

Arzela menggeleng. "Enggak, gue nggak sengaja. Maafin gue, Ris. Gue nggak sengaja."

"Ah elah, bacot lo, anjing! Main ngedorong orang lain lagi, bilang aja lo mau cari perhatian, pick me!" sahut Ferro kemudian.

Arzela akhirnya diam. Dia memeluk bola basketnya erat-erat sambil menahan rasa sakit dalam hatinya. Sedangkan Clarissa tampak tersenyum dan mendekati Arzela seraya menepuk bahu cewek itu pelan.

"Enggak apa-apa kok, guys. Arzela nggak sengaja tadi, gue juga ceroboh karena nggak siap. Makasih ya udah bantuin gue," kata Clarissa membuat Arzela menatapnya.

"Tenang aja, Zel. Gue baik-baik aja kok, lo nggak perlu minta maaf. Lo nggak salah."

Diantara kerumunan itu, ada rombongan Felyn dan Meangurl yang menyaksikan. Felyn langsung menyerobot masuk lalu menarik Clarissa menjauh dari Arzela.

ZENARZEL [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang