PART EMPAT PULUH EMPAT

3.9K 132 9
                                    

Selamat datang dan selamat membaca kisah Zenarzel ❤

Semoga suka yaaaaa 😭

Hari sekolah yang melelahkan setelah simulasi ujian nasional hari ini kebali digelar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sekolah yang melelahkan setelah simulasi ujian nasional hari ini kebali digelar. Hanya tinggal menghitung hari, siswa kelas dua belas SMA Tenggara akan menyelesaikan pendidikan mereka dan melanjutkannya kejenjang yang lebih tinggi. Arzela keluar dari ruang bimbingan konseling setelah berkonsultasi untuk berkuliah dengan mengambil beasiswa. Untungnya, guru Bk memberikannya saran yang baik sehingga Arzela bisa memaksimalkan keinginannya untuk menjadi seorang dokter.

Arzela berjalan hingga ke kelas Zaigan. Cowok itu masih duduk dibangkunya mendengar pengarahan dari guru yang sedang membahas soal ujian. Melihat Arzela berdiri didepan kelasnya, Zaigan buru-buru izin meninggalkan kelas sebentar dan menemui cewek itu diluar.

"Zel!" panggilnya membuat cewek itu memutar punggungnya.

"Ngapain lo diluar?"

"Mau ngejar lo. Tunggu gue didepan ya, bentar lagi selesai."

Arzela mengangguk pelan dan kembali berjalan meninggalkan koridor kelas dua belas menuju parkiran. Namun saat tiba, cewek itu dibuat sedikit terkejut kala sosok Rianda berdiri dan tersenyum sambil melambaikan tangannya membuat Arzela mengerutkan dahi. Buru-buru cewek itu berlari kearah Rianda sambil memeriksa sekitar. Jangan sampai Clarissa atau Felyn melihat kehadiran perempuan itu lagi disana.

"Ngapain mama disini?" tanya Arzela segera.

Rianda muncul dengan gaya yang sedikit berbeda dan Arzela menyadarinya. Perempuan itu tampil dengan gaun bunga-bunga yang sama sekali tak terbuka. Riasan yang selalu terlukir diwajahnya pun tersisa tipis. Rambut piringnya berubah hitam, sungguh perubahan yang sedikit mendadak.

"Ayo kita bicara," ajak Rianda.

Arzela spontan memundurkan langkahnya. "Mama kenapa?"

Rianda menggeleng pelan. "Jangan salah sangka. Mama cuma mau makan siang sama kamu dan minta maaf atas apa yang terjadi waktu itu. Mau ya?"

Arzela merasa dia tak perlu memenuhi permintaan ibunya itu. Tapi ini cukup tiba-tiba dan Arzela memang selalu menantikan bisa makan bersama ibunya selama ini.

"Aku nggak mau," jawab Arzela ragu. Sementara Rianda segera menggenggam tangan tangan puterinya itu dengan memelas.

Mata Rianda seketika memerah membuat Arzela terlihat tidak tega. "Mama mau punya kesempatan untuk makan sama kamu, Anasera."

"Tapi kenapa? Kenapa baru sekarang mama minta? Dan kenapa mama merubah gaya mama padahal ini nggak cocok sama sekali. Kan mama sendiri yang bilang nggak mau semua orang tahu kalau mama udah punya anak. Mama ninggalin aku sendirian selama ini, kenapa sskarang ingin kembali?"

"Mama tahu mama banyak salah. Sekali aja, Zel. Sekali aja kita makan dan ngobrol kayak mama sama anak lainnya."

Arzela mulai goyah. Dia merasakan keseriusan yang ditunjukkan Rianda yang membuat Arzela akhirnya tak bisa menolak lagi. Namun tiba-tiba saja tubuh Rianda terdorong kebelakang setelah Zaigan datang dan mendorongnya kuat.

ZENARZEL [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang