PART EMPAT PULUH TIGA

3.9K 121 5
                                    

Selamat datang dan selamat membaca ❤❤❤
MAKASIH WOEE DAH NYEMPETIN BACAAAA ❤❤
Semoga suka ya 😭😭😭

Selamat datang dan selamat membaca ❤❤❤MAKASIH WOEE DAH NYEMPETIN BACAAAA ❤❤Semoga suka ya 😭😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhir-akhir ini, Arzela merasa pagi hingga malamnya terasa begitu tenang. Setelah insiden kotak nasi anjing itu terulang lagi serta bertemunya Clarissa dengan ibunya, semua terasa hening. Baik Clarissa ataupun Rianda, semuanya tak mendekati Arzela sama sekali.

Cewek itu baru selesai melayani beberapa pelanggan sampai memiliki jeda waktu untuk beristirahat. Ponselnya berdering dan nama Zaigan tertera dilayar ketika cowok itu mengirimkannya pesan. Isinya adalah pemberitahuan bahwa cowok itu akan pulang agak malam dan tidak perlu menunggunya pulang. Arzela mengangguk, menjawab iya dalam hati sebelum tiba-tiba ponselnya kembali berdering dengan nama Zaigan kembali muncul tapi sekarang menelponnya.

Arzela menghela napas pelan, lalu menjawab panggilan itu. "Apa?"

"Kenapa nggak balas?"

Dahi Arzela berkerut. "Udah, kok."

"Kok pesannya nggak masuk?"

Kekehan Arzela membuat gigi-gigi putihnya terlihat. "Gue jawab dalam hati."

"Arzela!" seru Zaigan dengan nada sedikit manja membuat Arzela tertawa pelan.

"Udah, iya gue akan pulang duluan."

"Kalau ada apa-apa langsung kasih tahu gue ya."

Arzela mengangguk pelan. "Siap deh."

Arzela ingin sekali berlama-lama berada dalam sambungan telepon itu mengingat dia juga masih memiliki waktu untuk istirahat. Sebelum kemudian suara bel dipintu berbunyi membuat Arzela terpaksa memutuskan panggilan itu secara sepihak. Bunyi belnya cukup keras, jadi Arzela yakin Zaigan bisa memahami alasannya memutuskan sambungan telepon itu tiba-tiba.

"Selamat datang di toko kami, selamat berbelanja."

Orang yang tadi masuk berjalan dan tidak terlihat oleh Arzela. Tak lama setelahnya, orang itu muncul dengan beberapa kaleng soda. Tak ada senyum yang muncul diwajah cantik cewek itu setelah melihat Ramos berdiri dihadapannya. Arzela spontan mundur dan menabrak rak rokok dibelakangnya karena merasakan kakinya langsung lemas.

"Lo nggak apa-apa, Zel?" tanya Ramos seolah tak ada apa-apa.

Arzela meneguk salivanya susah payah. Dia segera menggeleng dan kembali membenarkan dirinya untuk tetap santai dihadapan Ramos. Dia berusaha untuk tersenyum seperti biasanya, meski sekarang keringat dingin mengucur dari dalam.

"Ayo bicara," ajak Ramos kemudian. Arzela mengedipkan matanya beberapa kali dengan perasaan yang amat sangat takut. "Duduk disana kayak waktu itu."

Arzela mengangguk pelan. Dia menggenggam erat ujung rompi toko yang dia gunakan untuk menyalurkan rasa takutnya akan hal yang tidak ingin dia rasakan. Meski dengan ragu, Arzela berjalan meninggalkan kasir dan duduk sedikit berjauhan dari Ramos. Cowok itu menyadari ada ketakutan yang Arzela tunjukkan, namun tidak menggubrisnya. Dia hanya tersenyum sambil menyesap isi kaleng sodanya sebelum menatap Arzela.

ZENARZEL [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang