PART TUJUHBELAS

5.5K 189 8
                                    

Selamat datang dan selamat membaca.

Maaf ya kalau ceritanya agak aneh wkwkw 😭😭😭

Pokok nya jangan lupa tinggalin jejaknya ya 👻👻

Apartemen Zaigan tampak sunyi ketika Arzela masuk kedalam sana. Tak lama setelah mereka masuk, ketiga sahabat Zaigan ikut menyusul dan berada dalam ruangan yang sama. Arzela yang terkejut spontan berdiri dibalik tubuh Zaigan sebelum mengetahui siapa orang yang datang setelah mereka.

"Santai, Zel. Ini cuma kita," kata Yasa sambil melambaikan tangannya.

Arzela menghela napas pelan. Dia tersenyum samar sambil membawa leher Zaigan untuk kemudian berbalik menatapnya. Meski dia harus kesusahan karena Zaigan terlalu tinggi baginya.

"Gue nggak suka banyak orang, ngapain lo ngajak gue kalau mau ngumpul bareng mereka?"

Zaigan menggidikkan bahunya. "Gue mau lo dekat sama mereka."

"Ngapain juga harus dekat sana teman-teman lo?"

"Karena lo dekat sama gue, apa harus ada alasan sejelas itu?"

Arzela terdiam sebentar sebelum mendorong Zaigan menjauh darinya.

"Lo nggak apa-apa, Zel?" tanya Naven tiba-tiba. Arzela reflek menggelengkan kepalanya.

"Gue baik-baik aja. Kalan kenapa nanya hal yang sama mulu sih?"

"Karena tadi ada yang ngirim pesan sama Zaigan. Dia ngirim foto lo lagi jagain toko," jawab Malik sambil berselonjoran di sofa bundar Zaigan.

Dahi Arzela berkerut. "Siapa yang ngirim? Kok ada yang nyimpan foto gue yang nggak penting?"

"Dia—mpphhh," Yasa langsung membekap bibir Malik sebelum cowok itu semakin menjelaskan apa yang tak perlu Arzela ketahui. Karena sekarang, yang perlu Arzela tahu adalah bahwa dirinya tidak sendirian.
"Mungkin orang iseng. Lo harus hati-hati, Zel. Zaman sekarang, orang jahat mukanya cakep."

Arzela mengangguk pelan. Lalu memperhatikan wajah Zaigan serta ketiga sahabatnya satu persatu.

"Eh, kita nggak jahat kok, Zel," ucap Yasa yang menyadari Arzela memperhatikan mereka dengan intens. "Kita orang baik kok, lo tenang aja."

Arzela terkekeh tanpa berpikir. Senyumnya kala itu membuat matanya yang sayu ikut tersenyum. Siapapun yang melihatnya pasti jelas akan jatuh cinta. Sesuatu yang jarang Arzela perlihatkan ternyata bernilai luar biasa.

"Gue tahu kok kalian orang baik," lanjut Arzela.

Zaigan merasakan tenggorokannya yang kering lalu berdehem pelan. "Lo udah bisa tidur nyenyak?"

Arzela menoleh. Antara ingin mengangguk dan menggeleng, cewek itu terjebak dalam situasinya sendiri. Karena hanya Zaigan yang tahu apa yang terjadi padanya sekarang, dia hanya bisa berserah dan terlihat lemah dihadapan Zaigan.

ZENARZEL [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang