Bab 06.

107K 1.7K 56
                                    

Plak!

Nevan menampar mulutnya sendiri.

"Apa maksud, Daddy?" tanya Ruby.

Nevan segera menggeleng. "T-tidak."

"Daddy salah bicara," ungkap Nevan menutupi kebodohannya.

Berdehem singkat, Nevan membenarkan tegap tubuhnya.

"Lupakan saja. Yang terpenting, sekarang hubungan kita bisa di perbaiki, 'kan?" tanya Nevan.

Ruby mengangguk singkat.

"Bagaimana kalau malam ini kita makan malam di luar? Sebagai penebus kesalahan Daddy, kau bebas menentukan semuanya."

Ruby nampak ragu, namun pada akhirnya mengangguk.

"Oke, nanti malam Daddy jemput. Sekarang Daddy harus pergi terlebih dahulu."

Nevan melangkahkan kakinya untuk pergi meninggalkan Ruby.

Baru dua langkah, ia berhenti.

Nevan mengulurkan tangannya mengusap puncak kepala Ruby dengan sangat kaku.

Sebenarnya, ia hanya ingin membiasakan diri bersikap seperti biasa.

Namun ternyata perlakuannya terlalu kaku.

Baru setelah itu Nevan benar-benar meninggalkan Ruby.

Kepergian Nevan sungguh membuat Ruby merasa lega.

"Huhh ...."

Ruby mengelus dadanya sendiri.

"Aku harus bisa bersikap biasa saja. Yeah ... aku pasti bisa."

Sejujurnya, Ruby masih memiliki rasa tidak nyaman kepada Nevan.

Apalagi sentuhan Nevan tadi sungguh membuat Ruby gugup, walau hanya mengusap kepala yang sering Nevan lakukan.

"Padahal aku tidak mengingat semuanya. Tapi ...." Ruby memejamkan kedua mata merasa kesal. "Akh!"

Langsung saja Ruby menjatuhkan tubuhnya di atas kasur.

***

Hari sudah bergantu malam.

Seperti apa yang di janjikan oleh Nevan, ia akan menjemput Ruby saat matahari sudah terbenam.

Nevan sudah mempersiapkan diri untuk mengajak Ruby pergi makan malam bersama.

Pakaiannya sudah rapih, walau hanya menggunakan kemeja dan jas sepulang dari melakukan meeting.

Berjalan ke dalam mansion, tangan Nevan masuk ke sebelah saku celananya.

Niatnya ia akan naik melalui lift, namun saat melewati tangga, ia di kejutkan dengan keberadaan wanita yang akan ia temui.

Ruby sudah siap dengan pakaian serba hitam.

Blouse berbahan jatuh, di padukan dengan rok pendek sebatas paha. Kaki jenjangnya di balut dengan sepatu heels hak sedang bersama kaos kaki hitam yang sangat cocok dengan kulit putih susunya.

Sama-sama tersentak akan keberadaan masing-masing, Ruby dan Nevan kembali mengalami keadaan yang canggung.

"Sudah siap?" tanya Nevan.

Ruby mengangguk cepat. "Sudah, Dad ...."

Nevan tersenyum dan mengajak Ruby untuk turun dari anak tangga.

Nevan tersenyum dan mengajak Ruby untuk turun dari anak tangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AYAHKU SUGAR DADDYKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang