Bab 29.

31.1K 1K 100
                                    

Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca😍

***

Pertama kali yang di lihat Stella saat membuka mata yaitu, punggung lebar seorang pria.

Ia mengedipkan matanya berulang-ulang, untuk menerima cahaya dari arah jendela.

Kepalanya mulai bekerja, mengingat apa yang terjadi dengannya semalam.

Dan baru ia sadari jika pria yang saat itu berada di depannya adalah Dery.

'Wait, apa semalam dia dan aku melakukan sεx?' monolog Stella dalam hati.

Namun setelah di pikir-pikir, ia tidak mengingat kejadian mereka melakukan itu justru, ia mengingat adegan lain di antara mereka berdua.

"Wanita bodoh, apa kau tahu dengan kesalahanmu malam ini?!"

"Hei! Beraninya kau bilang aku bodoh!"

"Kau memang bodoh! Wanita murahan yang mau pergi ke tempat seperti ini. Kau dengan berani membawa Ruby, apa kau mau mengubahnya menjadi sepertimu!"

"Sialan! Apa maksudmu, Hah!"

Bayangan perdebatan mereka berdua teringat jelas di kepala Stella.

Saat mereka berdebat, Stella memilih untuk pergi sendiri. Ia berjalan kaki di bawah hujan salju, membiarkan tubuhnya kedinginan di tengah malam.

Di saat ia pergi, Dery sama sekali tidak mengejarnya. Dan di saat Stella sudah tidak tahan lagi, ia tidak sadarkan diri.

'Dia yang membawaku kemari? Mungkinkah?' Perkiraan Stella melihat punggung Dery.

Perlahan ia bangun untuk duduk. Stella melihat jika tubuhnya tidak memakai sehelai benang.

Stella kembali berpikir apakah Dery memakai tubuhnya di saat ia tidur, atau bagaimana?

Kenapa ia bangun dalam keadaan telanjang berbalut selimut?

Stella menyingkap selimut di tubuh Dery. Pria itu hanya menggunakan celana boxer saja.

Lelah berpikir, Stella mengguncang lengan Dery.

"Hei! Bangun ...."

Stella membangunkan Dery, berniat untuk bertanya.

"Dery. Bangun!"

Pria itu masih terpejam menikmati tidurnya.

"Ck! Bangun ...."

Karena Dery tidak juga bangun, Stella semakin mendekat lalu membalik tubuh pria itu agar terlentang.

Tangannya terulur meraih hidung Dery, kemudian dengan sengaja Stella mengapit hidung Dery.

Pintarnya, karena hidungnya tidak bisa bernapas, Dery membuka mulut.

Stella menganga melihat pria itu dalam keadaan tidur saja bisa sepintar itu.

Dery tetap tidur dengan hidung yang di kapit oleh jari Stella.

"Baiklah," ucap Stella mendekatkan wajahnya.

Ia mencium bibir Dery agar pria itu tidak bisa bernapas.

Barulah sang pria bangun.

"Awsh!"

Stella merasakan sakit pada pΔyudΔrΔnya karena Dery mendorong tepat di pΔyudΔrΔ kirinya.

Dery terkejut melihat Stella sudah terbangun.

"Kau?!"

"Kenapa?!" Sentak Stella.

AYAHKU SUGAR DADDYKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang