Bab 21.

41.9K 1K 95
                                    

Nevan tak henti-henti memandang wajah wanita yang ada di sebelahnya. Pandangan itu seperti tengah menguliti seluruh tubuh sang wanita.

Bukannya takut, sang wanita jutsru mengalihkan pandangannya ke arah lain, seraya menggerakkan kakinya yang menapak di lantai.

"Masih mau diam?" tanya Nevan dengan nada serius.

"Memangnya apa yang harus di bicarakan? Tidak ada yang penting."

Mendengar suara Ruby yang begitu jutek dan menjengkelkan, Nevan mengusap wajah kasar.

"Aku mencarimu seperti orang gila sedari kemarin. Apa kau tidak berniat untuk menjelaskan apapun?"

Ruby melirik ke arah Nevan. "Aku tidak minta di cari. Salah sendiri kenapa mencariku."

"Astaga ...." Nevan lagi-lagi mengusap wajahnya kasar.

Melihat Nevan yang seperti jengah, Ruby justru memutar bola mata malas.

"Kau ini kenapa?" tanya Nevan frustasi.

"Tidak kenapa-kenapa. Daddy saja yang berlebihan," ketus Ruby lagi.

Dengan sekali hentakan, Nevan menarik tubuh Ruby agar bersampingan dengannya. Dan tanpa di duga, Nevan juga mengakat tubuh langsing tersebut agar duduk di atas pangkuannya.

"Apasih! Minggir, aku bisa duduk sendiri."

Meskipun menolak, Ruby tetap tidak bisa turun dari pangkuan Nevan.

Nevan diam memandang wajah Ruby yang terus-terusan menghidari tatap mata.

"Coba tatap mataku. Kenapa sedari tadi kau mengelakkan wajah saat bicara?"

Ruby tetap melakukan apa yang di kiranya benar. Karena jujur saja, ia sendiri tidak tahu harus berbuat apa, dan tidak nyaman menatap mata Nevan.

"Ruby," panggil Nevan.

Dan Ruby tetap bungkam tak berkutik.

Menghela napas pasrah, Nevan memilih untuk memeluk tubuh wanita itu. Ia memeluknya dengan erat, menyusupkan kepalanya di dada Ruby.

Terdiam beberapa saat, Ruby semakin salah tingkah saat Nevan tak henti-henti mengenduskan hidungnya di area dada.

"Setiap masalah tidak harus di selesaikan dengan seks, bukan?"

Mendengar Ruby berkata seperti itu, Nevan lekas menegakkan kepalanya.

"Apa katamu?"

Ruby meneguk ludah kasar, menyadari ucapannya salah.

Kini Nevan tersenyum sumbang. Ia menurunkan Ruby nembiarkan wanita itu duduk di sebelahnya.

"Jadi kita ini tengah ada masalah, begitu?" tanya Nevan.

Namun Ruby menggeleng.

"Baiklah, aku akan terlebih dahulu menjelaskannya."

Nevan membuka jas kerjanya meletakkan asal.

"Sedari kemarin siang, aku mencarimu. Aku berkeliling mencarimu di gedung kampus. Sampai sore, aku menunggumu pulang, dan tidak mendapatkan hasil."

"Malam, aku mencarimu ke rumah stella, dan saat aku sampai, dia berkata jika kau sudah pulang."

"Tiba di rumah, aku mencarimu lagi-lagi tidak menemukanmu. Apa kau bisa bayangkan se-setres apa aku mencarimu kemana-mana?"

Ruby menatap Nevan. Namun ia hanya diam melipat bibir.

"Kau justru tidur dengan nyaman di kamar kosong lantai empat, Ruby .... What's wrong with you?"

"Kenapa Daddy mencariku," celetuk Ruby asal.

AYAHKU SUGAR DADDYKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang