Bab 26.

39.7K 1K 124
                                    

"Sebentar lagi pesawat kita akan landing," ujar Dery pada Nevan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebentar lagi pesawat kita akan landing," ujar Dery pada Nevan.

Pria itu hanya mengangguk, dan kembali menatap wanita yang tengah terlelap di atas pahanya.

Ingin membangunkan, namun ia melihat jika wanita cantik itu begitu nyenyak dalam tidurnya.

Sudah hampir tujuh jam mereka berada di atas awan. Dan selama itu, Nevan tidak berpindah posisi. Ia membuat Ruby tidur di atas sofa dengan kepala menyangga pada pahanya.

Di dalam pesawat ini terdapat 1 kamar. Akan tetapi sudah di huni oleh Stella. Nevan tidak mempermasalahkannya, ia lebih memilih Ruby tidur bersama di sofa.

"Engh ...."

Melihat Ruby yang mulai bergumam, Nevan mengusap puncak kepalanya dengan lembut.

Ruby berusaha mengumpulkan kesadarannya. Hingga ia perlahan membuka kedua mata, merasa di tempat yang berbeda.

"Hum?" Gumamnya melihat di mana ia saat ini.

Bangun untuk duduk, Ruby langsung melihat ke arah Nevan.

"Dimana ini?" tanyanya.

"Di pesawat. Sebentar lagi kita akan mendarat."

"Hah?" Kaget Ruby mengetahui dirinya di pesawat.

Langsung berdiri, tubuh Ruby rubuh kembali. Kepalanya sakit karena baru sekali bangun dari tidur.

"Pelan-pelan," ucap Nevan berhasil menangkap tubuh Ruby.

Akhirnya Ruby kembali di bawa oleh Nevan ke atas pangkuannya. Wanita itu meringkuk menyandarkan kepalanya di area dada Nevan.

"Kenapa tiba-tiba aku berada di pesawat? Bukankah semalam kita tidur di kamar?" Tanya Ruby.

Setelah Ruby tertidur pulas, Nevan membopong tubuh wanita itu keluar dari rumah. Membawanya ke bandara, untuk pergi menjalankan liburan yang sudah mereka janjikan.

Tentu saja sebelum itu Ruby sudah di gempur habis-babisan oleh Nevan, maka dari itu ia tidak sadar jika di bawa oleh Nevan sampai ke pesawat.

"Kita berdua saja?" tanya Ruby lagi.

Belum sempat menjawab, atensi Ruby teralihkan melihat Stella yang sepertinya sama dengannya. Wanita itu baru saja bangun dari tidur, berjalan menguap bersama wajah bareface.

"Stella," ucap Ruby.

Wanita itu duduk di sofa lain yang tak jauh dari Ruby. Di belakangnya terdapat Dery yang mengikuti Stella.

"Selamat pagi," sapa Stella.

Ruby lekas turun dari pangkuan Nevan, ia berpindah duduk di sebelah Stella.

"Kau ikut juga?"

Stella mengangguk dan tersenyum. "Happy holiday!"

Ruby tersenyum senang, ia menerima pelukkan dari Stella.

AYAHKU SUGAR DADDYKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang