1 bulan berlalu ....
"Percaya pada ahlinya saja, Dad. Mereka akan mengerjakannya dengan penuh hati-hati."
Nevan tetap menggeleng tegas. "Aku tidak mau milikmu di lihat orang lain, Ruby ...."
Ruby memejamkan mata, menghela napas panjanga. Lelah sekali rasanya menjelaskan pada pria dewasa itu.
"Dad ... ini memang prosedurnya. Kita harus melakukannya. Daddy sendiri, 'kan, yang ingin kita segera punya baby?"
"Iya, tapi tidak mungkin milikmu harus di lihat pria lain ... aku tidak rela."
"Dokternya wanita, Dad .... Dokter pria hanya sebagai pengawas atau semacamnya ...."
Nevan mendengus kesal. Ia mengusap wajahnya secara kasar, memilih untuk duduk di kursi panjang rumah sakit.
Saat ini, mereka berdua sedang berada di rumah sakit untuk mengurus hal yang penting.
Beberapa hari yang lalu, Nevan dan Ruby kemari untuk mengambil buah sperma milik sang pria.
Dan hari ini, dokter berkata jika hasil sperma dari Nevan bisa di katakan cukup bagus.
Hanya tinggal memulai tindakan membuahi rahim Ruby saja.
Ya, mereka sedang melakukan program kehamilan.
Awalnya Nevan berkata jujur pada Ruby, jika mungkin dirinya tidak bisa punya anak. Dan ia meminta maaf pada sang istri tercinta.
Nevan berjanji akan memberikan kebahagiaan yang besar untuk Ruby. Apapun akan Nevan lakukan, meski ia tidak bisa memberikan keturunan.
Ruby yang usianya lebih muda, memiliki wawasan yang lebih modern dari pada Nevan, mengusulkan untuk mereka perogram hamil saja.
Awalnya Nevan ragu, namun setelah di beri pencerahan oleh sang dokter, Nevan mulai percaya dan menerima tahap demi tahap proses melakukan program hamil tersebut.
Namun sayang, di progres terakhir ini, ia ragu.
Sungguh, mendengar jika dokter lain yang nanti akan mengeksekusi Ruby di ruang operasi sebuah ketakutan terbesar bagi Nevan.
Ia tidak rela jika aset utama istrinya di lihat, di sentuh oleh orang lain. Tidak. Nevan tidak mau.
Ruby melihat kegusaran pada suaminya lekas mendekat. Ia mengusap pelan bahu tegap itu, berusaha mengajak Nevan kembal9 berbicara.
"Oke, mau Daddy bagaiamana?" tanya Ruby dengan lembut.
"Kita cari dokter lain saja. Cari rumah sakit di luar negri, atau di manapun."
Ucapan Nevan seakan sudah kesal.
"Baiklah, ayo ... kita pulang saja, ya ...."
Bujuk Ruby pada suaminya. Ia paham dengan sifat Nevan yang sudah mendarah daging sepertinya.
Sekali tidak, tetap tidak.
Nevan berdiri langsung meraih tangan Rubu untuk di genggam. Mereka berjalan melalui lorong rumah sakit, untuk segera keluar.
Karena langkah Nevan lumayan cepat, Ruby yang menggunakan heels sedikit terseok-seok.
BRUKK!!!
"Akh!"
Ruby menabrak seseorang yang berjalan di sebelahnya.
Nevan lekas menoleh ke arah Ruby yang cekalan tangannua terlepas, serta sudah terduduk di lantai.
"Maaf, aku tidak sengaja." Seorang pria yang bertubrukan dengan Ruby memegang pundak wanita cantik itu untuk membantunya bangun.
Nevan melotot tajam, dan langsung mendorong pria itu sekuat tenaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYAHKU SUGAR DADDYKU
RomansADULT ROMANCE, EROTIC ROMANCE, EKSPLISIT NARASI❤️🔥💋 [Harap bijak dalam memilih bacaan] TAHAP REVISI‼️ 📌FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA Nevan tidak bisa menahan diri karena kemolekan serta kecantikan yang di miliki oleh Ruby -gadis yang sudah di angk...