"Susah juga sih ...."
Helaan napas terdengar yang keluar dari Ruby.
"Jadi aku harus bagaimana?" tanya Ruby meminta solusi pada Stella.
Keduanya sedang duduk di kafe pinggir jalan dekat kampus. Selesai dengan ujian, Ruby mengajak Stella untuk duduk berdua di sana. Ia meminta solusi pada Stella, dengan apa yang terjadi antara ia dan kedua orang tua angkatnya.
"Kau sungguh mencintai uncle Nevan?" tanya Stella memastikan.
"Hmm, bagaimana ya ...." Ruby nampak berpikir sejenak.
Stella memilih mengambil kentang goreng di atas meja, yang terhidang pesanan mereka berdua.
"Aku bingung mengatakannya. Terlebih, terjadinya hubungan di antara kami berdua menurutku sebuah kesalahan. Aku takut ini hanya perasaan penasaran dan nafsu semata."
Stella mengangguk paham dengan perasaan Ruby. Ia mengunyah kentang tersebut sampai habis, barulah merespon kembali ucapan sang sahabat.
"Kau masih meragukan keseriusan uncle Nevan, takut jika kau hanya sebagai alat pelampiasan. Begitu, 'kan?"
"Bukan meragukan, tapi ...."
Ruby mengingat bagaimana hubungan Nevan dan Amaya di masa-masa itu. Nevan sangat amat mencintai Amaya. Apakah mungkin, Nevan bisa mencintainya secepat itu?
"Ah! Intinya seperti itu. Aku tahu, By ...."
Stella paham betul apa yang di rasakan Ruby. Mungkin jika dirinya di posisi Ruby akan merasakan hal yang sama.
"Tapi aku yakin sih, uncle Nevan akan segera bercerai dengan Amaya." Stella tanpa segan menyebut nama dari ibu angkat Ruby, tanpa embel-embel nyonya dan semacamnya.
"Aku juga berpikir seperti itu. Tapi kenapa mommyku sangat percaya diri? Dia yakin jika daddyku tidak akan menceraikan dia."
Stella mengerutkan kening. "Dia sering becerita denganmu?" tanya Stella.
Mengangguk. "Iya, bahkan aku tau jika dia tidak amnesia. Itu semua hanya akal-akalannya saja, agar daddy tidak melanjutkan proses perceraian itu."
BRAK!
Ruby terlonjat kaget saat Stella menggebrak meja mereka.
"Kenapa sih?! Kau mengejutkanku, Stella!" sentak Ruby kesal.
"Kau tidak bilang pada, uncle Nevan?" tanya Stella cepat.
"Apanya?" Ruby berbalik tanya.
"Masalah itu. Kau tidak bilang padanya jika Amaya pura-pura amnesia?" Tunjuk Stella pada wajah sang sahabat.
Ruby menggeleng. "Tidak. Untuk apa aku bilang. Aku tidak mau ikut campur-"
"Berarti kau mendukung nenek sihir itu?" sentak Stella dengan cepat.
Menganga, Ruby tertegun dengan kata-kata Stella.
"B-bukan begitu," gagap Ruby hendak membenarkan.
"Jika kau diam saja, membiarkan daddymu di bohongi oleh Amaya, berati kau sama saja dengannya, Ruby."
Ruby seketika pias. Karena ucapan Stella ada benarnya.
"Jadi aku harus bagaimana? Aku tidak berani mencampuri masalah mereka ... jikapun aku mengatakannya pada daddy, bukankah aku terlihat seperti tidak tahu diri?"
Ruby mengatakan apa yang ia khawatirkan.
"Aku hanya seorang anak pungut. Aku harus bisa menempatkan diri, Stella. Jika mommy ingin berusaha mempertahankan rumah tangganya, apa aku harus menghalanginya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AYAHKU SUGAR DADDYKU
RomanceADULT ROMANCE, EROTIC ROMANCE, EKSPLISIT NARASI❤️🔥💋 [Harap bijak dalam memilih bacaan] TAHAP REVISI‼️ 📌FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA Nevan tidak bisa menahan diri karena kemolekan serta kecantikan yang di miliki oleh Ruby -gadis yang sudah di angk...