Bab 34.

25.9K 1.2K 224
                                    

Yei! Akhirnya bisa up bab ini hahaha

Ayo dong, jangan pelit vote. Anggep aja vote dan komen ini cara kalian bayar aku🤭

Kasian juga sama pembaca yang selalu vote, nunggu update cerita ini setiap hari.

***

"Ayo, kita sudah sampai."

Nevan sudah berdiri di samping mobil, membuka pintu untuk Ruby.
Wanita itu nampak ragu untuk turun.

"Ada aku, Ruby ... percaya padaku."

Nevan mengulurkan tangannya untuk Ruby. Dan untuk kali ini uluran tangan itu di terima.

Ruby turun dari mobil, mengikuti langkah Nevan dari belakang.

Jika dulu ia antusias masuk ke dalam mansion ini, sekarang tidak lagi. Rasa cemas, khawatir, dan takut menghampiri Ruby.

Walaupun sebenarnya ada keberadaan Nevan, tidak di pungkiri rasa khawatir bertemu Amaya ada di dalam hati Ruby.

Nevan dan Ruby sampai sejak kemarin. Mereka menginap di sebuah hotel terlebih dahulu, baru hari ini kembali ke rumah.

Mereka kemari hanya untuk mengambil barang-barang milik Ruby. Karena mulai hari ini, Ruby tidak akan lagi tinggal di sini.

Nevan tidak akan bisa menyatukan Ruby lagi bersama Amaya. Perasaan keduanya sudah berbeda, pasti akan timbul masalah jika di satukan.

Apalagi, sepertinya Amaya masih belum rela atas apa yang terjadi. Nevan masih berjaga-jaga, takut jika wanita itu berbuat macam-macam pada Ruby.

Mereka langsung naik ke kamar Ruby, tanpa mencari keberadaan Amaya, Nevan menggandeng tangan Ruby sampai ke lantai kamar.

Ruby hanya mengambil beberapa berkas-berkas penting, serta barang yang berharga dan memiliki kenangan untuknya.

Untuk pakaian dan serangkainya, Nevan akan membelikannya lagi untuk Ruby yang baru.

Bunyi ponsel Nevan terdengar nyaring. Ruby melihat ke arah Nevan yang sedang membantunya berkemas.

"Dari Dery. Aku permisi mengangkatnya dulu, ya?" izin Nevan menunjukkan layar ponselnya pada Ruby.

Mengangguk, Ruby mempersilahkan Nevan untuk mengangkan panggilan tersebut.

Ia kembali memasukkan berkas-berkas data dirinya di dalam box. Saat itu, ia melihat ke arah meja belajarnya. Sebuah foto terpajang di sana.

Ruby mendekat dan mengambil foto tersebut. Di pandangnya tiga manusia yang ada di gambar.

Itu adalah Nevan, Amaya, dan dirinya. Foto ketika Ruby masih begitu polos, terlihat begitu mungil.

"Hari ini, Ruby harus panggil kita berdua, Mommy dan Daddy."
Amaya tersenyum, mensejajarkan tubuhnya, memegang kedua pundak Ruby dengan tulus.

"Coba, sekarang panggil Mommy."

"M-Mommy," lirih Ruby.

Amaya tersenyum bahagia, begitu juga Nevan yang berdiri di sebelah Amaya.

"Terimakasih mau memilih kami jadi orang tua kamu. Mommy janji, Mommy dan Daddy akan buat kamu bahagia."

Perlahan Ruby tersenyum.

"Kamu cantik sekali .. . Iya 'kan, Honey?" Amaya menengokkan pandangannya ke arah Nevan.

Kini Nevan ikut berjongkok agar sejajar dengan Ruby dan Amaya.

AYAHKU SUGAR DADDYKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang