Bab 09.

92.4K 1.2K 40
                                    

TINNN!

Stella tersentak kaget mendengar bunyi klakson di sebelahnya.

"Shit!" umpat Stella melihat mobil sedan berwarna merah berhenti.

Ia tahu jika itu adalah mobil milik Ruby, yang mana isinya adalah pria semalam.

Tetap berjalan, Stella sama sekali tidak memperdulikan Dery yang sudah membuka kaca mobil.

"Ayo, naik."

Menganggap tidak mendengar sesuatu, Stella tetap berjalan. Mobil yang di bawa Dery tetap mengikuti Stella, maju secara perlahan.

"Hei!" panggil Dery.

Stella menoleh ke arah mobil, tepat melihat wajah Dery.

"Ayo, bergegas naik. Hujan akan turun  sebentar lagi."

"Kau mengenalku?" cetus Stella.

"Kau teman dari anak bossku. Jadi jangan banyak cincong, segera naik."

Stella memutar bola mata malas, terus berjalan.

"Keras kepala."

Dery sudah kehabisan kesabaran, dan dia meninggalkan Stella.

Mobilnya di lajukan sangat kencang, sampai membuat debu jalanan terkena pada Stella.

"ASSHOLE!" teriak Stella begitu emosi.

"Kusumpahi ban mobil itu pecah! Dasar, sialan!"

Stella terus mendumal, mengumpati pria yang sedari semalam membuatnya kesal.

Pertemuan mereka semalam berakhir di kantor polisi. Mendapatkan hasil yang membuatnya malu, Stella sungguh merasa tak berguna.

Bisa-bisanya dia percya dengan pria yang ada di aplikasi kencan, menggunakan foto Dery.

Stella sudah menuduh Dery sebagai pria penjahat kelamin, dan sebagainya. Namun ternyata, ia salah.

Dery juga tidan berhenti sampai disitu. Ia memperpanjang kasus ini, mencari orang yang dengan berani menggunakan fotonya.

"Oh!"

Stella melihat ke atad langit, dan ternyata benar turun hujan.

Ia sama sekali tidak berniat untuk memesan taksi, sebab ia ingin jalan kaki sampai di apartemennya.

Sudah lama ia tidak berjalan sendirian seperti ini. Besok kebetulan adalah hari liburnya, dan Stella akan memanfaatkannya untuk istirahat.

Air hujan mulai membasahi sekujur tubuh Stella.

Hanya menggunakan tangtop hitam, Stella belum merasakan kedinginan.

Dia justru menikmati cara air hujan jatuh kepada tubuhnya.

***

"Ck!" decak Dery melihat dari kaca spion pada ban mobil belakang.

Hujan sudah turun sangat deras, dan sialnya, mobil milik Ruby megalami pecah ban.

Terpaksa Dery melepaskan jas hitam miliknya, lalu turun dari mobil.

Hujan seketika membasahi sekujur tubuh Dery. Kemeja hitam yang di gunakan sudah menjiplak otot-otot kekar miliknya.

"Aish! Tidak ada dongkrak."

Dery segera kembali ke dalam mobil. Ia mengambil ponsel dan menghubungi bengkel langganan, untuk segera datang.

Dari jarak 3km, Stella melihat kendaraan merah yang tadi ia tolak untuk menumpang.

AYAHKU SUGAR DADDYKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang