Bab 20.

50.8K 1.1K 84
                                    

Sesuai apa yang di minta oleh Ruby, Nevan datang dan melihat kondisi Amaya.

Namun bukannya merasa kasihan, Nevan tetap diam tak berkutik melihat Amaya di atas kasur.

Yang sakit pun juga sama-sama diam, Amaya merasa jika ini kesalahan Nevan. Pria itu yang seharusnya meminta maaf.

Melihat keadaan saat ini, Ruby semakin salah tingkah. Ia berada di tengah-tengah kedua orang tua angkatnya, dan kondisi ini baru terjadi selama ia ada.

Pandangan mata Nevan tertuju pada Ruby, dan saat itu juga, Ruby mengangguk lemah, mengisyaratkan agar Nevan mau menurutinya.

Terdengar jelas helaan napas Nevan yang pasrah. Ia mengambil mangkuk berisi bubur di troli makanan, dan mendekat ke arah Amaya.

Pria itu duduk di pinggir kasur, menyendokkan satu suapan bubur ke arah bibir Amaya.

Nevan tidak mengatakan apapun, melainkan hanya mengangkat sendok, menunggu Amaya membuka mulutnya.

"Apa yang kau lakukan sejak kemarin?" tanya Amaya.

"Bekerja." Nevan menjawab dengan singkat.

Ruby memilih untuk berdiri dan pergi meninggalkan mereka berdua.

"Kau berbohong, Nevan."

"Nanti saja adu debatnya. Sekarang buka mulutmu, dan makan."

Amaya mengalihkan pandangannya ke samping. Ia benar-benar menguji kesabaran Nevan.

"Jika kau benar-benar ingin bercerai, jangan membuat hubungan ini sakit di bagianku, Nevan."

Kali ini Nevan meletakkan kembali mangkuk berisi bubur itu ke atas troli.

"Katamu aku berselingkuh, coba temui aku dengan pria itu. Aku ingin bertemu dengan pria itu. Dan kau ...."
Amaya menahan kata-katanya merasa sesak untuk melanjutkan.

"Kau juga kini melakukan hal yang sama. Berselingkuh dengan wanita lain di belakangku."

"Tidak ada yang berselingkuh, Amaya. Hubungan kita sudah selesai sejak kau kecelakaan. Semuanya bermula di sana, semua kenyataan muncul begitu saja menunjukkan padaku seperti apa dirimu."

Kini Amaya kembali menatap Nevan.

"Lalu, bagaiamana dengan anak ini?" tanya Amaya.

Nevan mengusap wajahnya kasar.
"Aku tidak tahu. Bahkan sejak kita menikah saja aku tidak pernah berhasil membuatmu hamil."

Amaya meneguk ludahnya menatap lekat wajah Nevan.

"Jika ini anakmu, apa kau tetap ingin kita bercerai?"

"Amaya, kau berselingkuh. Kau tidur dengan pria lain!" sarkas Nevan mulai menaikkan suaranya.

"Lalu apa bedanya denganmu! Kau juga sama, Nevan!"

Ternyata Amaya juga bisa meninggikan suaranya lebih dari Nevan.

"Apa bedanya denganmu? Secara sengaja aku mengetesmu kemarin, melihat siapa yang kau cari jika dalam kondisi nafsu yang tinggi, dan ternyata ...."

"Amaya kau sudah kelewatan."

"Kau juga bermain belakang, Nevan. Bahkan secara terang-terangan. Apa sekarang kita impas?" ucap Amaya lagi.

Kedua alis Nevan menyatu semakin bingung dengan ucapan Amaya.

"Jika benar aku mengkhianatimu terlebih dahulu, maafkan aku. Mungkin di saat itu aku khilaf, dan sekarang ... kau yang tengah membalikkan posisi itu. Dalam keadaan aku yang tidak ingat apapun, serta hamil."

AYAHKU SUGAR DADDYKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang