Bab 41.

24.2K 807 78
                                    

⚠️🔞💦

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN‼️

***

"Memangnya kita mau kemana?" tanya Ruby pada Nevan.

"Berkencan. Sudah lama 'kan, kita tidak berkencan."

Ruby tersenyum mendengar balasan Nevan.

Pria itu terus menggenggam tangannya, dengan satu tangan yang lain memegang stir mobil.

Entah kemana tujuan Nevan mengajak Ruby pergi, yang pastinya pria itu tidak akan memberikan hal biasa untuk sang wanita.

Sejak di apartemen, Nevan memberikan baju khusus untuk di kenakan oleh Ruby. Sebuah dress putih, warna kesukaannya jika di gunakan oleh wanita itu.

Baginya, jika Ruby menggunakan baju berwarna putih, kecantikannya bertambah berkali-kali lipat

Sesekali mereka bercerita di sepanjang perjalanan. Hingga tak terasa, mobil yang di kendarai Nevan berhenti.

Ruby tahu di mana Nevan membawanya kali ini.

Sebuah gedung museum, yang terlihat sepi.

Nevan turun terlebih dahulu dari mobil, seperti biasa membukakan pintu untuk Ruby.

Matahari mulai terbenam, pancaran sinar senja membuat kedua pasangan itu semakin terlihat romantis.

Ruby berjalan di sebelah Nevan, dengan pria itu yang merengkuh pinggangnya.

Saat masuk ke dalam gedung museum, Ruby tidak melihat tanda-tanda pengunjung lain.

"Sepi sekali," ucapnya.

Nevan mengusap pinggang Ruby dengan sensual. "Ini kencan kita."

Mendengar ucapan Nevan, Ruby menoleh dan tersenyum menyipitkan kedua matanya.

Benar bukan, apa yang ia kira. Pasti Nevan tidak akan memberikan sesuatu yang biasa.

Keduanya melanjutkan perjalanan mengelilingi museum tersebut. Melihat lukisan indah yang memiliki bermacam-macam arti.

Tiba di mana Nevan mengambil ponselnya, melepaskan rengkuhan pinggang Ruby.

"Berdiri di sana," tunjuk Nevan dengan lembut meminta Ruby untuk berdiri di salah satu layar lebar yang menampilkan tayangan lukisan indah

Menurut, Ruby berdiri dan tersenyum. Ia tahu jika Nevan ingin mengambil gambarnya melalui kamera ponsel.

Ia hanya berdiri seperti biasa, tersenyum manis. Namun hasil foto dari Nevan begitu memukau.

"Wanitaku memang sangat cantik."

Mendengar pujian Nevan, Ruby tersenyum malu.

Mereka kembali berkeliling, dan sampai di sebuah ujung ruangan di lantai dua, Ruby terpana akan sesuatu.

Terdapat sebuah meja bulat di hias dengan lilin cantik, dan beberapa hidangan makanan.

"Ayo," ajak Nevan untuk ke arah meja tersebut.

Di tarik kursi untuk Ruby duduk dengan nyaman, Nevan juga meletakkan sebuah kain lebar di atas paha sang wanita.

"Thankyou," ucap Ruby.

Nevan duduk di sudut lain, sehingga mereka menjadi berhadapan.

"Kau suka aku ajak berkencan di sini?" tanya Nevan seraya membuka botol minuman anggur.

Ruby mengangguk. "Aku suka. Apapun hal yang bersama Daddy, aku pasti suka."

Mendengarnya, Nevan sampai terhenti membuka botol anggur tersebut. Ia mendengus dan tersenyum. Karena, Ruby semakin hari semakin pandai membuatnya salah tingkah, dan bersemu-semu.

AYAHKU SUGAR DADDYKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang