PART 47. YOU ARE ALL MINE.

14.1K 475 151
                                    


~HAPPY READING~


Author Pov.

Kaki jenjang itu melangkah masuk ke dalam sebuah Club ternama di ibukota. Semenjak di sibukkan oleh banyak urusan kantor dan sekolah ia sudah tidak pernah lagi menyentuhkan kakinya di tempat ini. Kedatangannya malam ini mengejutkan para pekerja di club Lucia yang sudah lama tidak lagi melihatnya berkunjung.

"Selamat malam tuan muda Sagara." Cowok itu menoleh menatap orang yang menyapanya dan ternyata itu adalah Zier. Pemilik Lucia Club.

Sagara tersenyum. "Malam, Zier. Lama tidak bertemu." Kata Sagara membuat Zier menundukkan kepala pertanda senang melihatnya datang lagi setelah sekian lama.

"Mari saya antarkan tuan muda." Sagara lantas mengikuti langkah Zier dari belakang.

Suara dentuman musik dj terdengar keras mendominasi lautan manusia yang tengah bersenang-senang ria mengikuti iramanya. Tatapan memuja dan ingin memiliki tak henti-hentinya di tunjukkan oleh banyak pasang mata kaum hawa yang berada disana kepada Sagara yang tengah lewat di depan mata mereka. Jelas saja perempuan mana yang tidak akan terpesona ketika melihat laki-laki seperti Pemimpin pilar utama keluarga Omera itu, sudah berwajah tampan, tinggi, mapan lagi. Betapa beruntungnya wanita yang berhasil mendapatkan hati lelaki dingin itu.

Sagara terlihat sama sekali tidak peduli akan hal itu ia melangkah masuk ke dalam lift setelah Zier mempersilahkan nya. Lift tersebut akan membawa mereka menuju lantai lima tempat ketiga sahabatnya sedang berada. Club Lucia memang sangat terkenal menjadi salah satu tempat hiburan yang sering di penuhi oleh orang-orang kalangan atas.

Zier melirik ke arah Sagara yang sedang bersandar pada dinding lift di belakangnya. "Tumben sekali tuan muda Sagara mampir ke Lucia, apa ada masalah di kantor? Atau disekolah?" Tanya nya.

Ting! Mereka sudah sampai di lantai lima.

"Tidak ada. Thanks Zier." Balas cowok itu menepuk pundak Zier kemudian melenggang keluar dari dalam lift.

Dia berjalan menuju ke arah pintu yang dijaga oleh dua orang lelaki berbadan kekar di depannya. Mereka menunduk memberi salam pada Sagara lalu membukakan pintu untuk dimasuk cowok itu.

"Wah lihat siapa yang datang! Tadi katanya gak mau ujung-ujungnya nyusul juga lo." Sambut Jendra ketika melihat siapa yang datang.

Sagara tak lantas menjawab. Cowok itu lebih dulu mengambil tempat duduk di samping Arka lalu meneguk sampai tandas segelas minuman beralkohol yang tersaji di atas meja. Arka menelisik raut wajah Sagara yang terlihat tidak seperti biasanya. Masih dengan diamnya Laki-laki itu mengambil korek lalu menyulutkannya pada ujung batang rokok. Kegiatan merokok Sagara tak luput dari perhatian ketiga sahabatnya yang saling bertukar tatapan bertanya-tanya kenapa dan ada apa.

"Ada masalah, Sa?" Tanya Dewangga setelah meneguk minumannya.

"Hm." Balasnya.

"Dikantor?"

Kepala Sagara menggeleng pertanda bukan masalah kantor melainkan ada hal lain yang membuatnya sampai kacau begini. Ia meraih ponsel dari saku celana nya lalu memperlihatkan layar ponsel ke arah mereka.

"Karena ini." Katanya meletak kasar benda pipih mahal itu diatas meja.

Jendra, Arka dan Dewangga kompak mendekat untuk melihat lebih jelas. Mereka tidak tahu harus memgatakan apa tentang persoalan ini. Terkejut? Tentu saja. Layar ponsel itu menunjukkan seorang laki-laki yang terlihat jelas wajahnya ialah Rezvan sedang memeluk Arania. Meski perempuan dalam foto itu memunggungi kamera tetapi tetap saja bagi yang sudah mengenal dekat Arania tahu kalau gadis dalam foto itu adalah Arania kara.

SAGARA :(He is my husband) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang