Eaaa! Khusus bab ini, kalian bisa baca di Karyakarsa selengkapnya, ya, darling! Markijut!
___
Leta mematut diri di depan cermin. Ia sudah berganti baju. Masih di dalam kamar mandi yang ada di dalam kamar itu juga. Ia risih sendiri saat melihat penampilannya memakai lingeri warna hitam ketat pada bagian atas.
Rambut panjangnya ia gerai bebas. Wangi shampoo juga tak lupa memakai parfume atas usul Sarah. Membuatnya sangat menggoda.
Leta ingat. Adikku itu udah lama duda, main solo, jadi harap maklum kalau nanti kalian jadi kayak sama-sama perawan juga perjaka, bukan duda pengalaman. Begitu pesan Sarah saat masih di Jakarta.
"Leta ... Leta, jangan panik. Dia suamimu sekarang," gumamnya sambil lompat-lompat ditempat lalu menggoyangkan tubuhnya. Namun, ia kembali berjongkok, sungguh malu dan grogi. "Gimana ini!" gumamnya lagi.
"Leta," suara Dipa memanggil terdengar.
"I-iya, Mas! Sebentar!" teriak Leta lalu berdiri. Sekali lagi ia meyakinkan diri bisa melewati semuanya. Kunci pintu kamar mandi diputar, ia membuka pintu perlahan lalu melangkah dengan sangat pelan. Selangkah demi selangkah. Dipa duduk di tepi ranjang. Bengong sendiri melihat seksinya sang istri.
Seketika Dipa mendekat, berjalan perlahan karena mengagumi penampilan Leta. "Kamu ... cantik banget, Leta," puji Dipa.
"Risih, Mas," tukas Leta dengan tidak percaya diri. Apalagi panjang lingerinya hanya bisa menutupi bokongnya. Dipa menggeleng, ia berbisik jika tidak bisa menutupi rasa bahagianya apalagi Leta sempurna sekali di matanya. Keduanya berpelukan erat, Dipa juga hanya memakai celana boxer sangat pendek. Dada bidang dengan otot tercetak tak berlebihan Leta sukai.
"Kamu degdegan?" Leta mendongak menatap suaminya.
"Iya," jawab Dipa."Banget," lanjutnya. Dipa menyelipkan rambut Leta ke balik telinga. Ia mengusap ....
____
Lanjut di Karyakarsa ya. Cuma bab ini, kok. Hehehehehe
TAMAT.
EKSTRA PART ADA. TENANG AJA DAN DI WATTPAD.
- SAMPAI BERTEMU DI JUDUL LAINNYA, YA. TERIMA KASIH TEMAN-TEMAN SEMUA -
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Father (✔)
RomansaMenjadi duda diusia muda siapa laki-laki yang mau. Tak hanya itu, ia bersama dua anaknya yang masih butuh figur orang tua lengkap tetapi tak bisa ia wujudkan. Pradipa Hirawan harus memerankan dua sosok demi anak-anaknya. Sayang, kelakuan absurd yan...