22. Dari Mana Saja?

18.7K 1.2K 3
                                    

○●○Veel Plezier○●○

"Apa dia mengatakan akan kembali pada jam berapa?"

Pelayan itu mengangguk dengan ragu-ragu. "Nona Selona mengatakan akan kembali secepatnya"

Pelayan itu merasakan suasananya yang bertambah buruk. Ingin pergi dari sana pun sepertinya tidak mungkin ketika merasakan Tuannya itu masih belum puas bertanya.

"Jam berapa dia pergi?"

Pelayan itu menunduk. Jika serius begini, Raymond bisa sangat menakutkan bagi semua orang.

"Jam dua siang, Tuan"

Raymond tidak mengatakan apa-apa lagi. Lelaki itu memilih berdiri dan meninggalkan area ruangan makan. Saat ini sudah pukul delapan malam dan Selona belum juga kembali.

Kembali cepat katanya?

Raymond kembali ke kamarnya untuk mengambil ponselnya. Setelah mencari-cari kontak Selona, Raymond hendak menghubungi perempuan itu. Namun gerakan tangannya terhenti. Raymond langsung tersadar dengan perilaku anehnya.

Apa yang dia lakukan?

Lagi pula Selona hanya pergi untuk berkumpul dengan teman semasa sekolahnya.

Mengapa dia merasa kesal?

Raymond melempar ponselnya ke atas ranjang. Lalu mengambil jaket dan salah satu kunci mobil. Malam ini dia perlu meluruskan pikirannya dengan bersenang-senang.

Raymond turun ke lantai bawah dan akan keluar, tapi dia malah berpapasan dengan Selona yang hendak menekan bel.

Mereka saling bertatapan dan pandangan Raymond seketika jatuh pada penampilan Selona yang begitu niat. Hanya acara reuni, tapi penampilannya seakan-akan ingin pergi berkencan.

"Dari mana saja, sayang?"

Selona merasa perkataan itu mengandung sindiran. Namun sepertinya itu tidak mungkin, memang hanya perasaannya saja.

"Acara reuni sekolah"

Selona kemudian langsung teringat akan belanjaannya tadi pagi. "Um... belanjaannya?"

Raymond menunjuk ke dalam dengan wajah datar. Hal itu membuat Selona mengikuti telunjuk Raymond dan mengangguk senang.

"Terimakasih, Mondy"

Setelahnya, Selona langsung masuk ke dalam dengan Raymond yang masih berdiri di ambang pintu.

○●○●○●

Di klub, Raymond ditarik oleh seorang perempuan menuju pojok ruangan. Lelaki itu lantas tersenyum nakal dengan tangan yang mulai lancang menjelajah pada tubuh perempuan itu.

"Panggil aku Rania, beb"

Raymond tidak mengatakan apapun dan semakin menekankan jari tangannya hingga perempuan itu melenguh nikmat.

"Ayo berpindah tempat, beb" ucap Rania dengan mendesah.

Raymond hampir menyanggupinya, tapi lelaki itu segera ditarik pergi oleh Darren.

Sepertinya Raymond begitu mabuk malam ini. Darren hanya gelang-geleng melihatnya. Untung saja manajer klub ini melihat kedatangan Raymond dan langsung saja memberitahukannya.

Setelah memasuki ruangan yang biasa mereka gunakan untuk berkumpul bertiga, Darren langsung menjatuhkan Raymond begitu saja di atas sofa. Tidak lupa juga menyiramkan air pada botol mineral ke arah wajah lelaki itu.

I'm Selona [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang