○●○Veel Plezier○●○
Semenjak ditinggal pergi oleh Selona, Raymond tidak pernah lagi pergi ke klub Darren atau pergi bersenang-senang. Semuanya terasa hampa untuknya.
Jadi ketika dia pulang dari kantor, lelaki itu akan menghabiskan sepanjang sisa malamnya di kamar Selona lalu akan kembali ke kamarnya saat telah mengantuk. Kadangkala dia memilih tertidur di kamar perempuan itu dengan banyak buku harian yang didapatnya di ruang ganti pakaian.
Selama membaca buku harian itu, Raymond masih belum menyangka dengan segala kehidupan yang telah perempuan itu jalani. Pantas saja perempuan itu bertindak seperti seorang introvert akut yang pemalu. Selain itu juga, dia adalah perempuan manja.
Tangannya berhenti bergerak dan teringat sesuatu. Apa, introvert akut dan manja?
Benar, Selona dulu adalah introvert akut yang sangat manja, setidaknya kepadanya. Teringat juga saat dia pernah mencoba untuk meninggalkan perempuan itu di pusat perbelanjaan seorang diri. Meski begitu, perempuan itu tidak bergerak sedikitpun dari duduknya hingga Raymond harus kembali lagi untuk menjemputnya.
Saat itu, dia merasa Selona begitu merepotkan dengan tingkah introvertnya. Namun sejak kembali dari rumah sakit kala itu, perempuan itu terus saja pergi setiap harinya.
Bukankah itu aneh jika Selona berubah hanya dalam hitungan hari?
Dia pernah memikirkan hal ini beberapa kali, tapi pada akhirnya mengabaikannya. Karena saat itu, dia benar-benar tidak peduli pada Selona.
"Buku-buku ini..."
Dia kembali teringat lagi dengan kebingungan Selona saat pertama kali memasuki rumahnya. Bahkan letak kamarnya sendiri dia tidak tahu dan malah menanyakannya pada Pelayan. Raymond jelas mendengarnya, karena dia berada tepat di bawah tangga saat itu.
Belum lagi ponselnya, itu mustahil bagi seseorang akan melupakannya. Mengingat benda itu begitu penting bagi semua orang. Apalagi PIN ponselnya masih sama dan belum pernah berganti.
Dan hal yang paling lucu menurutnya adalah, saat tahu perempuan itu menggadaikan gelang emasnya untuk uang yang tidak seberapa. Padahal uang disejumlah rekeningnya jauh lebih banyak dibandingkan hasil dari menggadaikan emas itu. Bahkan Raymond kerap kali mentransfer ke salah satu rekening Selona dalam jumlah besar setiap minggunya. Apa itu masih kurang hingga harus menggadaikan gelang emas yang harganya saja tidak seberapa.
Seketika, Raymond langsung meremas rambutnya. Kemana saja dia selama ini, kenapa hal sebesar itu tidak juga membuatnya curiga.
"Aku lupa sandinya dan begitu saja tidak memainkan nya"
"Tidak. Aku hanya ingin melihat-lihat"
"Katakan di mana letak kamarku berada? Sstt, kau juga harus berbisik"
Sekelebat bayangan itu membuat Raymond segera bangun dan mencari-cari buku terakhir yang ditulis oleh Selona. Itu saat dia menemukan keberadaan testpack itu. Saat ini, Raymond begitu serius dan baru teringat bahwa buku itu berada di dalam kamarnya.
Dengan cepat, Raymond sudah masuk ke dalam kamarnya.
Melihat buku itu berada di atas meja, dia lalu mengambilnya dan membukanya hingga lembaran terakhir yang ditulis oleh Selona.
Aku hamil, tapi aku merasa tidak senang ketika mengetahuinya. Aku harus melakukan apa? Mondy bahkan tidak mengingat momen itu.
Bukan tulisan itu yang membuat Raymond tertegun, melainkan tanggal yang tertera di atasnya. Itu sehari sebelum Selona masuk rumah sakit. Setelahnya, tidak ada lembaran lagi yang tertulis pada buku itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/358382598-288-k926192.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Selona [END]
FantasyKematian yang sungguh mengenaskan membuat jiwa Nomia menjadi tidak tenang dan hal itu membuatnya berakhir memasuki tubuh seorang perempuan yang telah mati akibat bunuh diri. Mungkin semesta memberinya kesempatan kedua untuk membuatnya menjalani kehi...